Aku terdiam sejenak, yang dikatakan orang bernama Aris ini becanda atau serius?
"Maksudmu?" Aku tak tahu lagi harus bertanya bagaimana.
"Iya, bunuh aku secepat mungkin," Aris membuka lengan baju kanannya, tepat di atas siku ada luka gigitan. "Bunuh aku sebelum menjadi seperti mereka."
Jelas itu luka yang masih baru, darahnya mengalir segar dan terlihat basah. Setidaknya Aris dapat bertahan beberapa waktu hingga ia benar-benar mati. "Aku gak bisa, kamu tetep masih manusia."
Aris terduduk. Ia pasrah, aku baru mengenalnya, jadi tak mungkin bersedih untuknya, tak mungkin juga biasa saja saat ada orang akan mati.
"Setahuku, ketika orang tergigit, mereka tak akan langsung berubah, yah, mungkin seperti mati dulu, lalu bangkit."
"Maksudmu?" Aris mendongak, memperhatikan aku yang berbicara sambil melihat-lihat isi ruko ini.
"Sebelum bangkit, aku bisa membantumu agar benar-benar mati."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください