Perbatasan Kota X
Endra protes dengan rasa khawatir, ia ingin melihat langsung keadaan Vian di dalam sana, itu pun jika benar yang di dalam sahabatnya. Namun, kalimat yang dilanjutkan Ghava cukup membuatnya diam, apalagi karena itu benar.
"Ayolah, kita harus cepat, Vian menunggu kita bergerak gesit saat ini juga."
Endra juga melihat satu per satu pria yang berusaha menyelamatkan sahabatnya, kemudian menundukkan wajahnya dengan tangan mengepal di sisi tubuhnya. "Baiklah, tolong selamatkan Vian, aku mohon," pintanya, setelah mengangkat kembali wajah yang sempat menunduk.
Ghava dan yang lainnya kompak mengangguk, meski tidak dengan kata-kata terucap. Dengan begitu, dimulailah rencana Enji sebagai orang yang mengajukan diri pula. Ia jalan dengan gaya tengil dan mulai mencari masalah dengan para penjaga.
Benar saja, banyak orang-orang yang bermunculan dan mulai mengepung Enji.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください