"Lu mau ke mana, Bro? Masih siang ini," tanya Bryan kala melihat Chiko bangkit dari duduknya.
Chiko mengambil jaket kulitnya yang sedari tadi tersampir di badan kursi. "Bokap," jawab Chiko singkat padat dan jelas tanpa menatap sang lawan bicara.
Bryan beroh ria, tanpa bertanya apa pun lagi ia sudah sangat tahu apa maksudnya. "Baiklah, Bos. Hati-hati di jalannya, kalau ada cewe langsung punya nomer telponnya ya, gue yakin kalau lo yang minta pasti langsung dikasih, eh boro-boro nomer badannya pun aku langsung dilempar ke arah lo bro. Kalau tidak mau ingat Abang Bryan yang sangat tampan ini, Abang pasti akan langsung menerima cewe itu tanpa syarat apa pun," tutur Bryan yang sama sekali tak didengarkan oleh Chiko. Bagi Chiko celetukan Bryan di luar materi geng sangatlah tidak bermutu apalagi jika membicarakan perihal wanita, ingin rasanya Chiko membogem mentah-mentah kulit yang seperti ibu-ibu komplek itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください