"Ke mana perginya mereka. Kenapa jam segini belum pulang?" tanya Edward tegas, menatap nyalang ke depan dan Darwin lah yang menjadi sasaran kedua mata tajam bak elang itu.
"Aku juga tidak tahu, ayah. Ayah tahu sendiri jika aku baru pulang dari perusahaan," sahut Darwin membela diri agar tidak menjadi sasaran empuk mata elang milik ayahnya.
Edward mendesis. "Coba kau gaya pada istrimu atau anakmu," titahnya seraya mengalihkan pandangannya ke arah pintu rumah yang terbuka.
"Baik, ayah." Darwin bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya di mana sang istri berada di sana. Ahk, merepotkan saja, pikirnya.
"Sial, awas saja jika pulang nanti ayah tidak akan segan-segan memberikan hukuman kepadamu!" gumam Edward seraya menggertakan giginya.
Sedari tadi Edward sedang menunggu kepulangan George dan Asmita, namun tidak dengan Prince dan Metha, ia sama sekali tidak peduli pada dua bocah tak berakhlak itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください