baca bab 125 di;
patréon.com/mizuki77
-----
"Grawll!"
Pria kapak itu meraung keras saat api mulai melalap tubuhnya. Selangkah demi selangkah, monster itu mundur sambil mencoba meredamkan api.
Eddie tentunya tak akan memberikan lawannya kesempatan. Meraih senapan ringan yang dia miliki, Eddie langsung menghabiskan seluruh peluru!
Monster itu terus berteriak keras, karena efek peluru, monster itu terpojok dan akhirnya terjatuh dari atas balkon!
"Semuanya baik-baik saja?"
"Tubuh orang itu sangat keras." Eddie bertanya kepada kelompoknya sambil mengayunkan lengannya yang kebas beberapa kali.
Rebecca bergegas ke arah Eddie sambil membawa obat; "Eddie, tanganmu terluka, perbannya harus segera diganti. Jangan sampai terinfeksi..." Rebecca melepas perban yang sebelumnya dipasang oleh Svetlana, menggantinya dengan perban yang baru.
"Tidak apa-apa, hanya luka kecil. Lihat? Lukanya hampir menutup kan?" Eddie tak terlalu perduli, dia tak merasa sakit, hanya sedikit mati rasa. Luka ringan semacam ini dapat segera sembuh.
"Ada banyak sekali monster di rumah sakit terbengkalai ini, apakah mungkin semua kasus orang menghilang jauh-jauh hari hasil dari pria kapak itu? Mengapa dia melakukan ini?" Alyssa berkata dengan nada bingung.
"Mungkin mereka mencari mangsa untuk dibuat sebagai pupuk tanaman? Apakah kamu tak memperhatikan tanaman yang tumbuh subur di sekitar gedung?"
"Aku sangat yakin, tanpa tanaman ini mungkin seluruh gedung telah runtuh sejak lama." Eddie berkata sambil mengelus dagunya.
"Kamu mungkin benar..." Alyssa juga berpikir sama.
"Kalau begitu mari kita lanjutkan penyelidikan kita, rahasia tempat ini harus segera dibongkar!" Jill mengambil pistol dan mulai memimpin jalan.
Saat mau masuk ke ruangan lain melalui pintu, sosok Zombie telah menunggu. Jill dengan cepat menendang tubuh Zombie itu, lalu menempak kepalanya dengan pistol!
"Apa yang sebenarnya membuat mereka menjadi seperti ini?" Rebecca tak tahan dengan kebrutalan ini.
Sebagai anggota termuda dan juga tak berpengalaman, tentunya dia mencoba keras untuk beradaptasi. Semua hal-hal ini membuatnya sedikit mual.
*Da!*
*Da!*
*Da!*
*Crack!*
Suara aneh yang keras terdengar.
"Hati-hati!" Eddie menarik Rebecca ke samping. Tiba-tiba langit gedung runtuh!
Kalajengkin raksasa muncul di hadapan mereka, monster itu sangat besar sampai-sampai hampir menutupi seluruh ruangan.
Monster itu tak lain adalah Kalajengking yang telah terinfeksi oleh T-Virus, namanya Stinger!
Rebecca langsung merasa lemas! Baru saja dia hampir mati, jika tidak ada Eddie, mungkin dia telah mati sekarang.
"Semuanya berhati-hati, monster ini lebih berbahaya dari pria kapak yang sebelumnya!"
Svetlana berteriak memperingati.
*Baam!*
Jill mengangkat senjatanya dan langsung menarik pelatuk.
Peluru yang mengenai cangkang Stinger langsung terpental jauh!
Situasi ini benar-benar berbahaya, cangkang itu sangat kuat sampai-sampai mampu memantulkan peluru. Jill mulai berkeringat, kepalanya pusing saat mencoba mencari cara untuk mengalahkan monster itu.
Sepasang penjebit raksasa itu diperkirakan dapat menjepit baja tebal. Terlebih ekor beracunnya, jika di tusuk oleh jarum itu, maka orang akan mati seketika!
Serangan yang tiba-tiba menghantam tubuh Stinger mulai membuatnya marah. Dengan kesal Stinger langsung menatap ke arah Jill, setelah itu mengangkat ekornya tinggi-tinggi dan mulai menusuk!
Jill langsung menggeret Alysaa ke samping, menghindari serangan mematikan Stinger tersebut.
*Baam!*
*Baam!*
*Baam!*
Eddie dan Svetlana mencoba membrondong monster itu dengan hujan peluru.
"Tembak ekornya, itu adalah bagian terlemahnya!" Svetlana menginstruksikan Eddie untuk menembak ke arah Ekor.
Dibandingan dengan cangkang keras tubuhnya, ekornya tak memiliki banyak perlindungan yang mana membuatnya menjadi bagian yang paling rentan.
Daya tembak senapan Eddie dan Svetlana langsung menghujani ekor Stinger. Bidikan Svetlana sangatlah kuat, setiap tembakannya berhasil mengenai ekor tersebut, bahkan saat ekor tersebut bergoyang-goyang, hal ini tak membuat Svetlana meleset.
*Brrrr!*
Setelah menerima hujan peluru dari kedua orang itu, ekor Stinger yang besar langsung terputus. Darah terciprat hampir ke setiap ruangan, sekarang ruangan itu dibenuhi oleh bauh amis yang menyengat.
"Jill, mundurlah, aku akan menggunakan RPG!" Eddie berteriak keras.
Jill terkejut, tak mengira bahwa kekasihnya memiliki senjata mematikan seperti peluncur roket.
Dengan patuh dia langsung mengangguk, memegang tangan Alyssa, Jill dan reporter cantik itu langsung mundur.
*Zap!*
Peluru roket meluncur cepat ke arah monster itu. Tapi, saat mau mengenai tubuhnya, tiba-tiba tangan penjepitnya menangkap peluncur roket!
Eddie yang melihat ini tak hanya berdiam diri, meletakkan RPG yang telah kosong di punggungnya, Eddie langsung meraih dua wanita cantik ke ruangan lain.
Setelah dirasa cukup jauh, Eddie langsung menembak ke tepat ke arah roket yang dijepit oleh Stinger.
*Boom!*
Dan benar saja, suara ledakan keras langsung terdengar.
Efek ledakan itu bahkan membuat sebagian bangunan runtuh. Tubuh kalajengking besar itu langsung meledak berkeping-keping, menyisahkan api yang membakar di sekelilingnya.
*Grrr!*
Seluruh gedung bergetar hebat diiringi suara gemuruh yang memekakan telinga.
Wesker yang sedang mencari hal di ruangan penyimpanan obat di ruang bawah tanah juga merasakan getaran hebat ini.
Alasan kenapa dia berada di ruangan ini sendirian tak lain karena dia ingin mencari 'sesuatu' yang telah menggelitik keinginannya.
Saat bekerja di Umbrella, dia tahu bahwa sang peneliti suka menyembunyikan hal-hal hebat di ruangan tertentu. Oleh sebab itu dia mencari ke ruangan ini sendirian.
Beberapa saat kemudian, sosok hangus terjatuh tepat disampingnya.
Wesker yang terkejut langsung meraih pistol dengan buru-buru.
Ternyata orang yang jatuh itu telah mati.
Wesker melihat ke arah langit-langit; 'Dari lantai berapa orang ini terjatuh? Juga, siapa sih orang ini?'
Saat Wesker sibuk melihat ke atas, tiba-tiba tanaman rambat mulai bermunculan, dengan cepat kaki Wesker dijerat oleh tanaman rambat itu.
Wesker langsung meraih sebuah belati dan mulai berusaha memotong tanaman tersebut.
Setelah itu dia melarikan diri dari ruang rahasia. Dia berpikir bahwa tanaman itu adalah hasil dari eksperimen, tak lain sebuah senjata biokimia yang telah bermutasi dengan T-Virus!
Tubuh pria kapak itu mulai dililit oleh tanaman, luka bakar serta tembakan yang dia terima mulai pulih dengan kecepatan yang sangat cepat!
Mengandalkan pemulihan yang kuat dari T-Virus serta bantuan tanaman itu. Pria kapak berdiri sekali lagi, siap untuk mengejar target berikutnya!
Target itu kebetulan adalah Wesker!
Melihat hal ini Wesker langsung mengerutkan kening. Berpikir bahwa nasibnya tak terlalu baik.
Mengambil pistol miliknya, Wesker mulai bertarung melawan monster kapak itu...
-----
dukung saya di;
patréon.com/mizuki77
ko-fi.com/mizuki77