Athania terkekeh pelan. "Bukan cuma
Papa, nggak ada yang tau mengenai
diriku. Not even a single person. So, let's to
the point, kakek mau apa dari aku? Aku
nggak mau buang-buang waktu untuk
basa-basi di sini. Nggak worth it, menilik
orang-orang di sini juga nggak menyukai
aku, dan aku juga nggak menyukai
mereka karena mereka nggak sepadan
dengan diriku. Yeah, let's say, aku pintar
dan mereka enggak."
"Maksud lo apaan?!" Sepupu lelaki
Athania yang tertua bangkit dari
duduknya, menatap Athania dengan
geram dan tampak naik pitam. "Lo
tuh bukan apa-apa di sini!!" teriaknya
membuat seluruh keluarga besar terlonjak
kaget.
Arjanya lagi-lagi membanting sendoknya,
meraih tubuh Athania untuk bangkit
dengan kasar. Lelaki paruh baya itu
hendak menyeret Athania untuk pergi.
Sebelum kemudian gadis itu lebih dulu
mendorong tubuh Arjanya untuk mundur.
"Pa, kalau mau pukul aku, pukul di sini.
Yang kencang. Let's see, apakah papa
berani berbuat hal seperti itu di hadapan
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください