Di heningnya malam serta sejuknya udara, gadis itu berdiri di dekat jendela, melihat langit – langit malam yang sangat pekat untuknya. Bintang nan bulan seolah tidak ingin menampakkan wujudnya ke bumi, seluruh hiasan langit itu seolah enggan ikut serta dalam menerangi gelap malam pada kala itu. Suara gemuruh hujan mulai terdengar. Udara di villa semakin dingin saat hujan turun. Gadis itu menuju tempat tidur dan berbaring, membuat sebuah selimut menutupi tubuhnya sebagian saat itu.
Ia berusaha memejamkan matanya, berusaha terlelap dari lelahnya keadaan seharian ini yang menurut Zahra sangat berat. Tapi kini tubuhnya sendiri seolah memberontak, matanya tak diberi rasa ngantuk sedikit pun padahal ia sudah menangis berjam – jam dan bahkan makan yang banyak. Tapi matanya masih terjaga begitu saja.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください