webnovel

Chapter 2 – Pertemuan

Ral adalah makhluk yang berasal dari ras yang dinamakan Dark Dwarf, mereka mempunyai keadaan yang unik karena mutasi dari sihir yang membuat para dark dwarf bisa menggunakan sihir elemen dimana para dwarf biasa, hanya bisa menggunakan satu elemen sepanjang hidupnya.

Itu menjadikan mereka mampu membuat benda atau alat sihir yang lebih tinggi tingkatnya serta kemungkinan keberhasilan mereka membuat item tingkat Legenda atau lebih sangatlah besar.

Ral sendiri merupakan npc helper kedua yang dibuat oleh Vanyo, dimana sebelumnya dia merupakan seorang dwarf biasa yang mempunyai profesion skill tingkat menengah. profesion skill didalam game adalah istilah dari kumpulan kemampuan profesi yang bisa diperoleh player didalam game Continental Era.

Mulai dari kerajinan tangan, pandai besi, mancing, melukis dan lainnya, kumpulan profesi itulah yang disebut sebagai Proffesion skill oleh player dalam game.

Tapi dengan satu dan lain hal yang dilakukan oleh tuannya Vanyo, Ral kemudian bermutasi menjadi Dark dwarf dan setelah Tuannya menghilang yang membuat para helper milik Vanyo panik. Dia memilih untuk berkelana dan membuat barang-barang untuk bangsawan dan negara yang ada di kontinen Euspos. Membuat dirinya terkenal dan mempunyai reputasi yang terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan tuannya.

Karena tujuan dan hilangnya Vanyo itulah Ral mempunyai obsesi yang lain dimana selain kegemarannya dalam membuat barang-barang langka dan berkelas atas, ia saat ini mempunyai obsesi dimana dirinya selalu menyimpan harta yang didapatkan hasil penjualan dari pembuatan itemnya kedalam gudang harta milik Vanyo. Dirinya berharap jika suatu saat nanti tuannya akan kembali dan melihat tumpukan harta didalam ruangan tersebut, Vanyo menjadi bangga dan memutuskan untuk tinggal bersama di kontinen ini.

Namun sekarang ini dia sangat terkejut dengan apa yang ada didepan mata kepalanya sendiri, seorang makhluk berbangsa Elven yang mempunyai rambut panjang dan mata merah ke emasan. Tubuh tingginya yang sedang duduk di kursi yang biasa tuannya duduki membuat sang dwarf menjadi gugup karena mata sang elven tersebut melihat kearah dirinya dan Argon sang raksasa yang memasuki ruangan.

"yo!"

Dengan sapaan khas yang selalu tuannya ucapkan kepada orang lain, Ral yakin bahwa orang didepannya ini adalah Vanyo, tuannya yang telah lama menghilang.

"!!!"

"Oh?! Tuan kau datang! Aku sangat senang sekali anda masih hidup!" melihat Ral yang masih membisu, Argon yang ada disebelahnya kemudian berbicara.

"hmm, ternyata mereka bisa bicara seperti makhluk hidup." Vanyo yang saat itu tengah melihat ekspresi helper miliknya mengangguk dan semakin yakin jika dirinya berada di dunia lain. Dikarenakan npc miliknya yg seharusnya hanya bisa berbicara dengan bahasa yang baku saat ini tengah berbicara layaknya orang biasa.

"loh? Apa yang anda maksudkan tuan?" mendengar kalimat yang keluar dari Vanyo sang raksasa itu pun terbingung.

"Tidak" menggelengkan kepalanya, Vanyo kemudian melanjutkan sambil bertanya. "Aku pulang Argon, kenapa kamu berpikir jika aku telah mati?"

"maaf tuan!" sang raksasa menundukan kepalanya dan membungkukan badannya sambil meminta maaf seperti pelayan kepada majikannya, namun sebelum dia menjawab pertanyaan dari Vanyo. Ral yang telah sadar kembali kemudian melanjutkan apa yang Argon ingin katakan.

"Tuan, Saya sangat senang melihat anda baik-baik saja." Menghela nafasnya Ral kemudian melanjutkan.

"Jadi begini, disini tuan Vanyo telah menghilang selama sekitar 50 tahun semenjak Tuan pergi berlayar membawa kapal yang terakhir kali bertujuan ke utara." Ral menjelaskan, kemudian Vanyo mengangguk dan tetap berdiam diri seakan menyuruh npc dwarf tersebut melanjutkan kembali ceritanya.

"Dan terakhir kali saat anda pergi, kami berempat yang dimana tuan tinggalkan disini menunggu selama beberapa tahun sambil mencari anda, dengan reputasi tuan di kontinen utama. Pertama kami percaya bahwa anda tidak apa-apa tetapi lama-kelamaan seiring berjalannya dengan waktu kami berempat yang tinggal disini, meskipun hanya mengurusi tempat tinggal anda tapi kami menjadi semakin cemas karena kami tidak mendapatkan kabar apapun bertahun-tahun ini."

Ral berkata sambil mengingat kembali disaat Vanyo pertama kali menghilang, menurut dirinya dia sudah terbiasa melihat masternya pergi kemana-mana dan dirinya disini dengan tugas khusus yang telah diberikan oleh masternya yaitu menjaga ruang harta dan membuat barang sihir atau senjata langka. Tapi setelah beberapa bulan Vanyo tidak kembali, mereka berempat itu panik dan memutuskan untuk mencari master mereka.

Belasan tahun telah berlalu semenjak mereka melakukan pencarian di setiap sudut kontinen, dengan reputasi yang besar milik tuannya. Dimana dirinya dan tiga orang pembantu milik tuannya juga cukup terkenal di benua. Hal ini membuat gaduh seluruh negara dan penduduk yang ada di benua.

Apalagi berkaitan dengan seorang yang sangat berjasa sekali seperti Vanyo, dimana dirinya telah menyelamatkan benua ini dan mempunyai pengaruh yang luar biasa di negara ataupun bangsawan lokal. Menjadikan banyak orang yang kemudian menyebarkan rumor bahwa Vanyo atau tuannya itu telah mati karena dibunuh oleh monster atau semacamnya.

Namun dirinya dan 3 helper yang dimiliki oleh Vanyo lainnya setelah 20 tahun lamanya mencari hingga sekarang masih tidak percaya jika tuan mereka mati, oleh karena itu mereka kemudian terus berusaha mencari sampai akhir.

Disaat mereka ditinggal oleh vanyo, berkat reputasi tuannya yang saat itu memang sudah berada di puncak. Mereka berkenalan dengan bangsawan atau orang-orang khusus yang mampu menyewa jasa mereka. Itu semua dikarenakan selain berkelana ke seluruh penjuru kontinen untuk mengumpulkan informasi tentang Vanyo mereka sama terkenalnya karena kemampuan yang mereka berempat miliki, dimana Ral adalah seorang Magicraft, Aurora adalah Moon Saint, Scarlet adalah keturunan naga dimana kekuatan penghancurnya sangat besar dan Argon seorang raksasa yang kebal dengan serangan apapun.

Lalu dengan begitu mereka berempat dimana Ral menjadi seorang pembuat alat sihir, Scarlet menjadi guru, Aurora menjadi seorang petualang profesional dan Argon menjadi Argon. Seorang raksasa yang tinggal menunggu tuan di kediamannya dan selalu percaya bahwa tuannya akan datang suatu hari selama lebih dari 50 tahun.

"Jadi begitu, kalau yang kalian jelaskan memang benar aku ternyata sudah menghilang 50 tahun…"

Setelah mendengarkan penjelasan dari dua orang didepannya tersebut, Vanyo menganggukkan kepalanya sembari berpikir tentang dimana dia telah menghilang selama 50 tahun.

"Tapi, dimana Aurora dan Scarlet?"

"Ya tuan, Aurora dan Scarlet setelah mengetahui tuan telah menghilang mereka memutuskan untuk pergi mencari informasi di setiap penjuru secara tergesa-gesa, meskipun saya dan Ral telah memperingatkan mereka untuk tidak terlalu terburu-buru tetapi mereka.. saya juga tidak mungkin bisa menghalangi mereka dan menahannya di pulau ini.

Aurora dari kabar yang dia sampaikan terakhir saat ini sedang menjadi tamu di kerajaan Elven dan Scarlet saat ini tengah membantu kerajaan Heigen menjadi guru dan mendirikan mage tower disana."

Argon menjawab pertanyaan dari Vanyo mengenai keberadaan dua helper yang lainnya, meskipun Vanyo sedikit kecewa tidak bisa melihat kedua npc itu sendiri saat ini namun dirinya tetap menyetujui apa yang dilakukan oleh mereka, Informasi adalah hal yang terpenting bagi makhluk hidup apa lagi dengan jangka umur yang begitu lama, dimana untuk 4 orang ini menghabiskan 50 tahun berburu informasi sama dengan beristirahat sebentar. Karena itu dia tidak terlalu menyalahkannya.

"Apakah Tuan ingin memanggil mereka? Mungkin jika saya informasikan kepada dua orang itu, mereka akan dengan cepat kembali kesini."

"Tidak perlu, Aku saat ini masih membutuhkan istirahat selama beberapa hari untuk terbiasa di dunia in- maksudku mengumpulkan informasi setelah lama pergi dari sini."

"Baik tuan." Ral dan Argon memberi hormat kepada Vanyo yang tengah duduk di kursi utama. Melihat dua orang yang ada didepannya itu Vanyo menjadi teringat akan satu hal.

"Jawab Ral, Argon. Kenapa kalian yakin sekali jika aku ini mastermu? Apakah kalian tidak takut jika aku bukanlah master kalian yang asli? Kenapa kalian langsung percaya jika aku adalah Vanyo, apalagi aku telah menghilang selama 50 tahun menurut kalian."

Vanyo mempertanyakan sekaligus mengetest kedua orang tersebut tapi Argon si raksasa yang mempunyai tubuh tinggi dan terlihat seperti pria paruh baya namun kekar tersebut melangkah maju mendekati Vanyo sambil berbicara.

"izinkan saya menjelaskannya tuan, pertama. jika memang ada orang yang meniru untuk menjadi anda, mereka semua akan mati sebelum masuk kedalam ruangan ini Tuan karena kami berada di luar dan akan mengetahui penyusup yang masuk melalui sistem sihir yang ada di tempat ini. kedua, kenapa kami langsung mengetahui anda adalah yang asli itu semua karena sihir yang ada didalam anda tuan."

"ooh! Jadi begitu." Vanyo yang dijelaskan oleh Argon tentang apa yang terjadi dan kenapa mereka bisa begitu yakin jika dialah pemilik tempat ini kemudian sedikit mempercayai apa kata mereka.

Karena tidak mengetahui sama sekali tentang sihir di dunia ini selain dari dirinya yang merupakan seorang player yang hanya menggunakan sihir didalam game sebagai skill yang bisa dipelajari hanya untuk menyerang dia melanjutkan pertanyaannya sebagai kedok untuk mengetest

"Dan kemudian apa kalian bisa jelaskan yang dimaksud sihir didalamku ini? Secara terperinci? Pengetahuanku sedikit buram dan aku butuh info untuk mengingatnya kembali"

Kemudian saat ini dijawab oleh Ral sang dwarf yang merupakan orang yang pintar mempuyai gelar magicraft serta bisa membuat peralatan dan senjata langka dengan mudah serta menarik minat para bangsawan dan kerajaan untuk menyewa jasanya.

Kedua helper tersebut berpikir jika saat ini masternya sedang mengetest mereka dengan soal yang dapat dijawab dengan pengetahuan yang umum didalam dunia ini dan dilihat dari raut wajah Vanyo yang seakan sudah mengetahui jawaban tetapi memutuskan untuk mengetest apa yang mereka ketahui, mereka menjawabnya dengan antusias.

"Begini tuan, itu karena setiap makhluk hidup di dunia ini mempunyai sihir atau yg biasa disebut mana. Lalu kami yang terhubung sebagai pembantu Tuan ini juga sudah terikat dengan kontrak sihir dimana kami juga bisa merasakan siapa pemilik sihir atau mana tersebut."

"Apakah kalian bisa merasakan manaku dari kejauhan? Jika begitu aurora dan scarlet akan mengetahuinya."

Namun Ral menggelengkan kepala dan melanjutkan.

"Tidak, kami tidak bisa mendeteksi mana yang terlalu jauh. Jadi itu semua tergantung dari seberapa kuat seorang makhluk hidup itu sehingga batas deteksi mana itu menjadi relatif. Dimana semakin kuat seseorang dalam menggunakan magis atau sihir, semakin besar pula jangkauan pendeteksiannya. Oleh karena itu Aurora dan Scarlet tidak akan bisa mengetahui keberadaan tuan saat ini, terkecuali jika mereka diberi tau.

Terlebih lagi Tuan sendiri sangatlah kuat dan mempunyai mana yang sangat banyak, itu sangat wajar jika kami berdua sebelumnya tidak bisa mendeteksi tuan saat berada di ruangan ini, karena anda tau. tempat ini adalah tempat dimana tuan tinggal oleh karena itu sihir di sekitar tempat ini mempunyai aura tersendiri dimana aura tersebut selalu mempunyai jejak Tuan disekitarnya membuat keberadaan Tuan menjadi kabur, kami yang terbiasa dengan ilmu sihir akan mengetahuinya tapi untuk orang yang baru masuk belajar sihir, Tuan akan terlihat seperti dewa dimana mana Tuan berada dimanapun tempat ini menjalar."

Vanyo yang mendengar penjelasan tentang mana tersebut menganggukan kepalanya, sebelumnya di dalam game. Player melakukan pendeteksian melalui system map tapi karena sekarang dirinya tidak mempunyai system map dan hanya mempunyai status saja. Dirinya benar-benar merasa buta tentang dunia ini, oleh karena itu hal pertama yang dia lakukan saat ini adalah mempelajari sistem kekuatan yang berada di dalam dunia ini karena ini sama sekali bukanlah permainan dimana dirinya jika mati akan hidup kembali.

"terima kasih Argon, Ral. Kalau begitu beberapa jam lagi aku akan berjalan sebentar melihat situasi pulau ini. Kalian bisa beristirahat kembali."

"Ya tuan." Argon menjawab dengan nada tenangnya.

"Baik tuan, Kami sangat senang anda sudah pulang kerumah. Kau tahu, kami selalu berharap dan berpikir jika anda tetap hidup. Oleh karena itu kami berempat tetap yakin dan mencari keberadaan anda sendiri." Dengan nada yang sedikit sedih Ral si dwarf itu berkata melampiaskan apa yang ada dipikirannya, dimana saat dia remaja dan tidak mempunyai keahlian apapun, tuannya lah yang memperbolehkan dirinya mengikutinya dan mengajari sihir.

Sehingga mengetahui bahwa tuannya masih hidup membuat dirinya senang sama dengan Argon, jika saja mereka tidak dilarang oleh Vanyo untuk memberitahu orang lain jika dia sekarang telah kembali ke kontinen ini, Ral yakin banyak orang yang akan datang dan membuat pertemuan bersama tuannya.

Semakin banyak orang yang bertemu semakin banyak pula hadiah yang akan didapatkan, kemudian semakin banyak juga harta yang akan di simpan diruang harta saat ini. Memikirkan hal ini Ral yang mempunyai rasa maruk akan harta menjadi tertawa sendiri dan seakan kalimat sedih dari hatinya sebelumnya telah menghilang disapu oleh angin.

Kemudian Argon yang melihat raut wajah yang dibuat oleh temannya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia juga senang didalam hatinya karena tuannya telah kembali tetapi karena dia adalah seorang administrasi yang mengurus seluruh pulau ini etika yang harus dirinya tunjukkan kepada tuannya juga tidak boleh terlepas.

"Tenang saja aku juga sudah bosan untuk berkelana, untuk itu aku saat ini hanya ingin bermalas-malasan disini terlebih dahulu sebelum memutuskan apa hal yang akan ku lakukan selanjutnya.

Terlebih lagi jika kalian ingin menghubungi Aurora dan Scarlet, bilang kepada mereka bahwa kepulanganku harus menjadi tetap rahasia serta mereka berdua harus tetap berada disana sebelum waktunya telah selesai. Disini aku akan melihat situasi terlebih dahulu dan kalian berdua nantinya akan menjelaskan kepadaku apa yang telah terjadi di dunia ini selama aku pergi.

Sepertinya dunia ini telah menjadi sangat panas semenjak aku pergi." Sambil tersenyum Vanyo memikirkan apa yang dikatakan soal tambang emas oleh Ral sebelumnya.

"Baik Tuan." Jawab Ral dan Argon yang kemudian, mereka berdua keluar meninggalkan Vanyo sendiri di ruangan.

Sambil melihat ke dinding atas yang dilapisi oleh marbel berwarna krim yang berkilau karena terpantul cahaya, Vanyo kembali menyenderkan badannya ke kursinya. Dia merasakan aneh terhadap kalimat yang diutarakan oleh bawahannya tersebut dan dia lebih menginginkan untuk menghiraukan hal itu.

Saat ini yang harus diutamakan adalah cara kerja status yang terbawa bersama dengan dirinya dan informasi tentang dunia ini, untuk hal lainnya. Semuanya bisa menunggu setelah dia menyelesaikan pondasinya satu-satu.

Mungkin dari novel banyak orang setelah masuk kedunia lain langsung secara cepat keluar dan berkelana melawan raja iblis atau menaklukan monster kuat seperti naga. Tetapi menurutnya saat ini hal yang dilakukan oleh mereka semua sangat tidak masuk akal dan mustahil. Semakin terang cahaya yang menyinari benua ini semakin gelap juga bayangan yang ada di sekelilingnya, oleh karena itu dia lebih memilih untuk berhati-hati dan memanfaatkan apa yang ada disekitarnya meskipun hal tersebut terlihat tidak manusiawi di mata orang modern.

'Aku harus mencari tahu untuk apa, kenapa dan ada apa di dunia ini.'

"haah" sambil memijat kepalanya, pria yang berumur 31(+50 tahun) di dunia ini pun membuang nafas. Hal ini sudah menjadi kebiasan semenjak dia memasuki umur 25 tahun. "Cepat atau lambat, aku mungkin harus berurusan dengan politik lagi disini, menyebalkan."

'Status' sambil menutup matanya vanyo mengecek statusnya kembali.

[Nickname : Vanyo Leorin

Ras: Elven

Gender: Male

Title : Head of Leorin Clan, Elven Patron, Dragon Killer, Demon Hunter, Marksman, Savior of Continent, Elemental Friend.

Level : 70(????)

HP/MP : 9.325/10.642

Status :

Attack : 913

Deffense : 746

Agility : 855

Intelegence : 835

Wisdom : 999

]

'Status dan title ini masih sama seperti yang telah kudapatkan selama aku bermain game Continental Era, tapi aku mengetahui jika para monster kuat seperti kraken yang membunuh timku sebelumnya mempunyai level yang lebih tinggi dari ini dan status yang mempunyai angka 4 sampai 5 digit.

Memang dibandingkan makhluk hidup yang ada di kontinen Euspos aku sudah merupakan salah satu dari kumpulan orang terkuat disini tapi bukan berarti aku tidak bisa mati.

Serta mungkin aku harus mencari cara untuk menaikkan levelku kembali sama seperti didalam game.'

次の章へ