Semua serangan Pak Tua Lau gagal total. Belasan jarum hitam itu terus melesat sampai menembus dinding kediamannya tersebut.
Kedua mata orang tua itu melotot besar. Ia tidak mengira pemuda itu bisa bergerak dan bertindak cepat dalam keadaan yang begitu terdesak.
Pak Tua Lau sebenarnya ingin menyerang dan mengeluarkan jurusnya lebih lanjut lagi. Sayangnya hal itu tidak bisa ia lakukan.
Karena sebelum dirinya mewujudkan keinginan tersebut, tahu-tahu kedua tangan Pendekar Naga Putih sudah berada di depan wajahnya. Kedua tangan itu segera memberikan cakaran yang amat kuat.
Tak ayal lagi, dada Pak Tua Lau terkena dengan telak. Bajunya robek besar. Darah segar keluar cukup banyak dari luka itu.
Bukan hanya itu saja, bahkan orang tua itu pun kembali terlempar ke belakang. Wajahnya pucat pasi. Keringat dingin mengucur dengan deras dari seluruh tubuhnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください