Jefri meloncat ke dahan lain. Sedangkan dahan yang ia panjat tadi, telah patah dan jatuh ke bawah. Untung, dahan pohon itu tak berbunyi keras saat jatuh. Kalau tidak, pengintaiannya akan ketahuan.
Yanto muncul dengan membawa tangga besi. Jefri bergegas mendarat ke tanah dengan posisi yang baik.
"Aku sudah lihat Anya Pak, dia diancam buat mengobati para anak buah Abimanyu," lapor Jefri.
Yanto lantas bergegas naik untuk memeriksa. Dan benar, dia melihat Anya sedang mengobati Hendri dan ada pistol yang mengarah ke kepalanya.
'Kurang ajar!' batin Yanto geram.
"Jef, berikan senjata apimu?" pintanya dengan mengulurkan tangan.
Jefri lekas memberikan senjata apinya. "Ini Pak."
Yanto menerima senjata laras panjang itu. Dia mengarahkan moncong senjata apinya ke dalam gudang. Dan menargetkan pistol dan sang pemilik, yaitu Abimanyu.
Dor! Dor dor dor dor!!
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください