Randi, "Mi, Pi! Kalian apa-apaan sih!?". Ucap Randi dengan kesal setelah mendengar soal perjodohannya.
Pria Cantik yang baru saja lulus SMA itu tampak cemberut dengan caranya yang menggemaskan, yaitu dengan menggembungkan pipinya.
"Memangnya kenapa sayang, ada yang salah?". Jawab Marni Christin yang merupakan ibu kandung dari Randi.
Mendengar perkataan polos ibunya membuat pipi chubby Randi bertambah. Sementara Jery Christin yang merupakan Ayah Randi terlihat sangat santai mendengarkan ocehan anak bungsunya sambil membaca koran yang ditemani secangkir kopi buatan istrinya.
Randi, "Masa iya aku dijodohkan dengan laki-laki!!? Apa mami sama papi udah lupa jenis kelamin anak sendiri?!". Ucap Randi dengan kesal.
Kali ini Randi benar-benar kehilangan kewarasannya dengan membentak orang tuanya. Dia benar-benar tidak bisa berfikir jernih dan menganggap jika kedua orang tuanya sudah gila.
Marni, "Kami tahu kok sayang, dari kecil juga mami yang besarin kamu, masa iya mami lupa". Jawabnya dengan lembut.
"Kalau kalian tahu, terus kenapa aku dijodohkan cowok?! Apakah selain mama, wanita sudah punah di dunia ini?" Jawab Randi semakin kesal.
"Pokoknya aku tidak terima dengan perjodohan ini! lagipula aku baru lulus SMA, Aku masih ingin bebas di luaran sana, aku pengen ngerasain yang namanya pacaran... aku tidak mau terikat dengan perjodohan, apalagi dengan orang yang tidak aku kenal sama sekali! Dan terlebih lagi dia adalah Seorang PRIA!!" Ucap Randi sambil menegaskan kata "Pria".
"Jika kamu menolak, Papa tidak akan membiayai Sekolahmu, ingat itu!" Ancam Jery.
"Oke! Sekarang aku ingin bertanya kepada kalian, Kenapa aku harus dijodohkan dengan laki-laki? siapa dia?" Tanya Randi, karena percuma saja jika ia mengancam. pikirnya toh sekarang dia belum bekerja, jadi jika ayahnya tidak membiayai kuliahnya, entah apa yang akan ia lakukan.
"Namanya Farhan Alexander Serky., dia adalah anak teman bisnis ayah dan juga CEO di Perusahaan A.S (Singkatan dari Nama akhir Farhan yaitu Alexander Serky)." Ucap Jery sembari membaca korannya tanpa menoleh kearah anaknya.
"Alasannya?". Randi semakin tidak mengerti
"Begini sayang, Ayahmu ingin mengajak bekerja sama dengan perusahaanya. Ayahnya menerimanya dengan senang hati tapi dia juga memberi syarat kepada ayahmu untuk mencarikan anaknya calon istri..." kata Marni kepada anak bungsunya yang keras kepala itu, Namun ucapannya dipotong oleh anaknya.
"Tuh kan! papi bisa dengar sendiri kalau si Farhan atau apalah itu maunya istri bukan Suami!". Sungguh saat ini Randi sangat kesal dengan orang tuanya.
"Ih Randi, Tidak sopan memotong pembicaraan orang tua, Dengar dulu sampai selesai". Kata Marni dengan gemas. ia sudah akan kehabisan kata-kata jika berdebat dengan anak bungsu kesayangannya ini.
Jery, "Maksudnya teman papa tidak memilih entah itu laki-laki atau perempuan, Intinya anaknya harus mendapat calon istri".
Randi, "Terus apa hubungannya sama aku? masa iya papi sama Mami tega menikahkan anaknya dengan Cowok sih!"
Jery, "Sebenarnya papi ingin mencari perempuan di keluarga kita, Tapi yah... kamu tahu sendiri kalau paman Sama bibimu anaknya hampir semua laki-laki termasuk ayah sendiri dan dari keluarga mami cuma punya satu anak perempuan... itupun masih berumur 5 tahun, masa iya ayah akan menjodohkan sepupu kecilmu dengan Farhan... Kan tidak Worth it!"
Randi, "Tapi kenapa harus aku? kenapa tidak suruh si Toni? (Anak dari pamanya)"
Jery, "Gila kamu! dia kan cowok!"
Randi😑...
Marni🤭...
suasana hening beberapa saat...
Jery, "Hehehe... maksud ayah dia sudah dijodohkan dengan teman SMA nya... intinya papa tidak mau tahu pokoknya kamu harus menikah dengan Farhan, kalau tidak papa akan bekukan rekening kamu supaya kamu tidak bisa keluyuran"
"Ada apa kok ribut-ribut?". ucap seseorang.
Terdengar pintu depan terbuka dan muncul Pria bertubuh kekar berusia 30-an kebawah. Tampan dengan garis wajah yang keras namun kelihatan lembut diwajahnya, ditambah hidung mancung dan mata coklat terang, membuatnya banyak digandrungi oleh remaja-remaja cantik jika saja ia masih sekolah.
Melihat kakak yang sangat dicintainya datang, Randi langsung berlari dan melompat kedalam pelukan Kakaknya, Si kakak yang sudah tau dengan tabiat manja adiknya segera melebarkan tangannya dan menerima pelukan adiknya dengan kaki yang mengangkang di paha Rasya.
Randi, "Kak, Mama sama papa jahat!" Adu Randi kepada kakaknya.
Tak lama kemudian istri Rasya datang bersama kedua anak kembarnya. Ya benar, Rasya sudah menikah dengan Yuki Katsuragi yang merupakan wanita asal Jepang, Kerjaan Rasya yang mengharuskannya keluar negeri akhirnya mempertemukannya dengan Yuki, mereka menikah dan Memiliki anak kembar laki-laki yang diberi nama Raka Christin dan Tori Christin dan tinggal di Indonesia, sebab itulah Yuki sangat lancar dengan bahasa Indonesia.
Melihat adik iparnya yang manja tidak membuat Yuki kesal, Justru ia sangat sayang dengan adik iparnya itu dikarenakan Yuki merupakan anak satu-satunya di keluarganya jadi ia tidak memiliki adik ataupun kakak. pada saat mereka menikah, kala itu Randi baru masuk di SMP Negeri Raya.
Rasya, "Kenapa sayang, Hmm?"
Rasya memang memanggil Randi dengan kata "sayang" dikarenakan umur mereka terpaut 12 tahun jadi ia merasa sangat bahagia ketika adiknya lahir dan panggilan 'Sayang' sudah sejak kecil diterapkannya kepada Randi. Sedangkan Randi sendiri merupakan anak dari hasil bayi tabung. Setelah Rasya di SMP kelas 1, Marni sangat ingin memiliki anak lagi, namun dokter menyarankannya untuk menggunakan jasa bayi tabung saja disebabkan Kandungan Marni sangat lemah.
Yuki, "Iya Ran, kamu diapain sama mama dan papa?". Ucapnya sembari mengelus kepala Randi yang saat sedang dibenamkannya di dada bidang Rasya.
Jery, "Rasya, Kamu tahu Farhan kan?" tanya Jery Kepada anak sulungnya.
Rasya, "Siapa yang tidak kenal dengan Farhan si CEO muda di Perusahaan A.S? memangnya kenapa dengannya?" tanya Rasya sambil menghentak tubuh adik manjanya agar tidak jatuh dari pelukannya.
Randi, "Aku yang tidak kenal dengannya". Ucap Randi sambil mengangkat sebelah tangannya. Rasya dan Yuki tertawa sedangkan Marni dan Jery hanya bisa menghela nafas panjang melihat tingkah polos Randi.
"Begini Sya, kamu kan tahu kalau Farhan belum menikah, waktu papa berusaha untuk menjalin kerjasama dengan perusahaanya, ayahnya memberi syarat agar papa mencarikan anaknya calon istri, papa sudah cari dikeluarga mama sama papa sendiri tapi yah... semua anak paman dan bibimu adalah laki-laki dan satu-satunya sepupumu yang perempuan adalah Rani dan kamu tahu sendiri kalau usia sepupumu itu sama dengan usia Raka dan Tori.
Rasya, "Iya pa, aku tahu... lalu apa yang membuat Randi jadi ngambek begini?". Ucap Rasya sembari mencubit pipi adiknya.
"Ituloh Sya, Papa kamu berencana akan menikahkan Randi dengan Farhan..." Jawab Marni.
Rasya dan Yuki, "APA!!!???" jawab keduanya secara bersamaan. Kedua orang tua mereka terkejut dengan ucapan anak dan menantu mereka lalu disusul dengan Randi yang memasang wajah masam.