BAB 106. MENYISIR RAMBUT
"Baik ... Baik, Yang Mulia," jawab gugup Si kusir kereta kuda itu.
Menyeka keringat yang ada di keningnya, Si kusir kereta kuda itu pun mulai sedikit memperlambat lajunya supaya terhindar dari guncangan yang tidak diinginkan.
"Qi, jangan memarahinya seperti itu. Bukan salahnya bila ada guncangan saat berada di kereta kuda," tutur Bai Xue Jian yang menasihati.
Menoleh ke samping kirinya, dengan mata yang sayup-sayup menatap wajah suaminya yang baru saja mengungkapkan kekesalannya.
"Baiklah, maafkan aku. Aku hanya marah karena guncangan tadi telah mengganggu tidur mu," ujar Helian Qi.
Ikut menoleh ke samping kanannya. Tangan kirinya mengelus kepala Bai Xue Jian. Ada sebuah kecupan ringan di kening Istrinya sebagai tanda permintaan maafnya.
"Sekarang, tidurlah lagi. Setelah sampai ke Istana Timur, aku akan membangunkan mu," sambungnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください