"Aeri?"
Kini terlihat dengan jelas. Sosok perempuan bergaun putih muncul di antara kabut tipis. Tak ada lagi penutup mata putih terikat di kepalanya, membuat setiap inci wajahnya terekspos sempurna.
Jasver tertegun kala melihat kedua bola matanya yang berkilauan. Namun, ia segera menepis segala pertanyaan yang muncul dan hendak menghampirinya.
Akan tetapi, langkahnya tertahan kala seseorang muncul dari belakang Aeri.
"Selamat datang." Alister tersenyum.
"Aku sudah lama menunggu kalian. Mengapa begitu lambat?"
"Bajingan ini." Jaelie meremas kepalan tangannya yang gatal.
"Simpan dulu tinjumu, Lie. Kalian baru saja datang, bagaimana kalau kita–"
Bugh!
Bahkan sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, tinju keras Phelan telah melayang dan menghantam hidungnya.
"Ahh …."
"Sudah lama tidak bertemu, biarkan aku memberimu salam pertemuan dulu." Phelan mencengkram kerah bajunya dan kembali menghantamnya.
Bang!
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください