Mang Jupri memandang ke arah istrinya, dia tidak tahu pasti apakah itu Narsih atau tidak. Istri mang Jupri menatap suaminya untuk mengatakan apakah benar atau tidak itu Narsih atau tidak.
"Kita tanya ke Dadang saja, siapa tahu dia tahu, karena kita tidak ada kabar sama sekali dari mereka, nanti kita telpon dia saja, sekarang kita harus tenang dan jangan buat dia mengetahui apapun itu, dan dengar itu bu!" seru mang Jupri kepada istrinya.
Bibi Sumi menganggukkan kepala dan diam sambil melihat Nona yang tidur. Keduanya menunggu Bram datang dan gantian jaga Nona.
Bram yang duduk di tempat lain hanya bisa merutuki kebodohan dia yang mengatakan kalau Nona kerasukkan Narsih. Dia bingung untuk bertemu dengan kedua paman dan bibi Nona.
"Mulutku memang tidak bisa di atur dan tidak bisa menjaga kerahasiaan, kalau mereka bertanya lagi, habis lah aku, aku tidak mungkin mengatakan yang sesungguhnya, sial sekali mulut ini lah," gumam Bram dalam hati.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください