Keduanya kemudian larut oleh suasana yang tercipta, sampai akhirnya di tengah perjalanan Andra menghentikan mobilnya. Kendaraan roda empat itu terparkir di bahu jalan, tepat di tempat yang cukup sunyi.
Andine menatap Ben heran, dahinya berkerut bingung.
"Kenapa kita berhenti di sini, Tuan?" tanya gadis itu seraya mengamati jalanan di depannya.
Andra berdehem, ia kemudian mengambil sebuah bingkisan yang sejak tadi teronggok di dashboard mobil. Melihat sang tuan mengambil benda itu, Andine lantas mengerutkan kening bingung.
Ben menarik napas dalam, kemudian membuangnya perlahan. Jemarinya kemudian membuka bingkisan tersebut, lalu tampak sebuah kotak persegi dan memiliki logo apel digigit.
Andine yang belum pernah melihat kotak seperti itu lantas mengerutkan dahi, "Itu apa, Tuan?" tanyanya tak sabar, batinnya sungguh-sungguh penasaran.
Andra mengangkat wajah, ia menatap mata Andine dalam. Seulas senyum terukir di bibirnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください