Selepas kepergian Bi Jean, akhirnya Bibi Elena atau pun Andine bisa bernapas lega. Keduanya merasa senang karena tak ada lagi pembicaraan mengenai kedua majikannya tersebut.
"Andine."
Gadis itu menoleh, "Iya, Bi?"
Bibi Elena mengembukan napas pendek, "Sebenarnya ada yang bibi khawatirkan, Andine," ucapnya.
Dahi Andine berkerut halus, "Apa itu, Bi?"
Wanita paruh baya itu mengajak sang keponakan pergi ke kamarnya, ia ingin bicara secara tertutup di sana.
Kedua wanita berbeda usia itu mengambil duduk di bibir ranjang Andine.
"Andine ... bagaimana jika Nona Andine benar-benar mengambil kembali Tuan Ben? Bagaimana jika Tuan Andra lebih memilih istrinya dan melupakan janjinya kepadamu?" Wanita itu bertanya dengan raut wajah penuh kekhawatiran.
"Kau bisa lihat 'kan? Bagaimana interaksi antara Tuan Andra dan Nona Andine yang terlihat sangat dekat dan sangat berbeda dengan sebelumnya? Bibi hanya cemas, Andine."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください