Deon kini meluntang-lantung di jalan tanpa arah. Ia tak tahu mau pulang ke mana. Rumahnya tak bisa lagi ia singgahi. Rumah Eren, Lia sedang membencinya. Keadaan sungguh sangat menyiksanya.
Dari pagi sampai malam, Deon belum kunjung makan karena ia belum kunjung menemukan pekerjaan. Uang yang ia miliki pun hanya cukup untuk sarapan setiap harinya. Ia tak bisa boros lagi karena ia tak punya penghasilan.
Setelah lama berjalan yang tak tentu arah, Deon pun memilih untuk beristirahat di depan toko baju yang sering ramai di kota. Kebetulan Deon sendiri pun tahu jika toko ini ramai dikunjungi pembeli karena harganya yang murah dan terjangkau. Deon pun memilih beristirahat di depan toko yang sedang tutup malam itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください