"Bagaimana kau bisa tahu nama dia?" tanya pria yang mengacungkan pedang ke arah Evan.
Karena mendapatkan atensi dari Evan membuat pria bernama Nicole itu segera berjalan mendekati pintu rumah. Kedua matanya memicing, menelisik dengan seksama untuk mengetahui siapa sebenarnya pria yang memanggilnya.
"Apa aku mengenalmu?" tanya Nicole.
"Aku akan menjelaskan detailnya. Namun, izinkan kami masuk terlebih dahulu," pinta Evan, memohon.
Pria yang membuka pintu rumah segera menatap Nicole dengan serius. Ekspresi wajahnya mengisyaratkan jika ia tidak ingin mereka masuk ke dalam karena baginya mereka adalah orang asing. Namun, apa yang dipikirkan Nicole berbeda dengan jalan pikiran saudaranya.
"Masuklah," ujar Nicole, membuka lebar-lebar pintu rumah kayunya.
Saudaranya yang tak setuju segera memelototi Nicole, mempertanyakan maksud dari keputusan pria itu untuk mempersilakan kedua orang masuk.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください