webnovel

Harapan dan Kesedihan

"APA?! Tidak, kau tidak berhak untuk membawanya," teriak salah satu teman Ash.

Dengan cepat, tangan kanan Evan mulai mencopot pedang hitam miliknya dari sarung hitam yang terikat menyatu di pinggangnya. Ksatria itu segera menodongkan ujung bilah pedangnya mengancam pria yang tak setuju dengan keputusannya.

"Kau tidak bisa menolak perintah untuk kejayaan iblis. Dia berbakat dan sudah waktunya bagi Ash untuk mengabdi pada Raja Iblis," tegas Evan.

Mendengar hal tersebut membuat si pria teman Ash kikuk, ia juga tentu tidak mau dirinya menjadi penghalang bagi Ash untuk menggapai mimpinya.

Bagaimanapun pria tersebut harus tetap mendukung Ash sebagai teman terbaiknya, meskipun resiko terbesarnya adalah harus berpisah untuk selamanya.

"Tunggu, Tuan Ksatria. Dia juga memiliki kemampuan berpedang yang jauh lebih kuat dariku. Apakah mungkin kalau kau membawa kami berdua ke Raja Iblis?" tanya Ash.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ