webnovel

Bab 26

Lessya berulang kali membaca pesan yang menurut nya aneh tersebut, "Anak saya?" Lessya mengucapkan kembali kata-kata yang membuat nya binggung saat ini.

"Pasti Ferdi." Maki Lessya dengan sangat geram, Lessya sudah bisa memastikan bahwa yang mengirimkan pesan aneh tersebut adalah Ferdi, Laki-laki paling brengsek versi nya Lessya.

"Perhatian kamu itu basi. Kevin gak butuh apapun dari kamu." Ucap Lessya, Lessya yang sudah puas dengan jawaban nya sendiri itu, masuk ke dalam kamar nya, tanpa membersihkan diri terlebih dahulu, Lessya membaringkan diri nya di atas tempat tidur.

Lessya merasa lelah setelah menjalani hari senin nya ini, rasa nya ingin sekali Lessya memejamkan mata nya, tapi pikiran nya masih bekerja keras saat ini.

Lessya memikirkan permintaan Papa Anton untuk menikah dengan Ivan. Lessya tidak meragukan sedikit pun tentang Ivan, Ivan adalah laki-laki baik, bertangung jawab pada pekerjaan nya, Papa, Mama dan Kevin juga sudah dekat dengan Ivan, jadi yang Lessya ragukan saat ini adalah diri nya sendiri.

"Dengan Ivan." Ucap Lessya 

"Yah...Waktu nya untuk membuka diri dan hati ini." Ucap Lessya lagi, Setelah merasa lebih tenang dengan pikiran nya, Lessya memutuskan untuk membersihkan diri nya, Lessya masuk ke dalam walk in closet nya, di pilih nya baju tidur yang akan di pakai nya nanti.

Lessya melepaskan pakaian nya sembarang, lalu memakai bathrobe. Dibawah guyuran air shower Lessya menikmati waktu mandi nya saat ini, sampai pada saat Lessya mengusap sabun cair di tubuh nya, tiba-tiba Lessya teringat pada Robby, dan saat ini Lessya tersenyum dengan melihat cermin yang berada di depan nya, cermin yang menampilkan tubuh polos nya  dan Lessya teringat kembali saat diri nya dan Robby bercinta pagi itu, Pikiran liar yang gila, sampai akhirnya Lessya mengigit bibir nya sendiri.  

"What up with my self?"

Lessya memaki diri nya sendiri, entah mengapa Lessya berpikiran hal mesum saat ini. 

Lessya segera membilas tubuh nya, di pakai nya bathrobe kembali, dengan cepat Lessya mengeringkan rambut nya, lalu memakai baju tidur yang sudah di pilih nya tadi, Lessya tidak ingin berpikiran hal gila seperti tadi.

Setelah merebahkan kembali tubuh nya di atas tempat tidur, mata nya masih saja tidak mau bekerja sama, mata Lessya begitu sulit untuk tertutup, bahkan saat satu bantal menutup wajah nya saat ini, itu tidak banyak membantu nya.

Lessya lelah mem bolak-balikan tubuh nya ke kiri dan ke kanan, mencari posisi ter nyaman dan akhir nya suara handphone nya berdering, Lessya sedikit malas menyentuh handphone nya, dia ingin tidur, tapi semakin lama suara dering handphone itu semakin menggangu.

My ❤ly calling. ( muncul di layar handphone nya )

Dengan malas Lessya menekan icon hijau di layar handphone nya.

"Belum tidur Sya?" Tanya laki-laki dengan suara yang cukup lembut saat ini, 

"Siapa nih?" Tanya Lessya, karna tidak mengenal suara ini, dan berarti  terkaan Lessya tentang nama My ❤ly adalah salah, karna ini bukan suaranya Teddy, walau jarang berkomunikasi, dia hapal betul suara Ferdi seperti apa.

"Kamu belum makan yah?" Tanya lagi laki-laki itu di sambungan telphone nya

"Kamu siapa?" Bentak Lessya karna pertanyaan nya tidak di jawab oleh orang yang menghubungi nya saat ini.

"Kasian anak saya, Sya. Dia butuh makan." Ucap Laki-laki itu, suara nya sudah seperti orang sedang bersedih. 

"Ehhh brengsek....Kamu itu siapa?" Kali ini Lessya benar-benar kesal pada orang yang menghubungi. Mendengar suara yang sudah naik beberapa oktaf, laki-laki itu segera menjawab nya.

"Saya Robby, Sya."

"Saya kirim makanan ke Apartement mu, Yah." Jawab Robby dan Lessya segera menutup sambungan telephone itu setelah mendengar jawaban siapa yang menghubungi nya saat ini.

"Robby...Dari mana dia tau nomor hp gw?" Umpat Lessya, Lessya lalu memblokir nomor tersebut, dia tidak ingin berhubungan dengan laki-laki itu lagi.

10 menit berlalu, Lessya semakin sulit untuk memejamkan mata nya. dengan kesal Lessya keluar dari kamar nya, Lessya menghidupkan televisi besar nya lalu duduk di sofa, kaki nya dia simpan di atas meja, lalu mulai mencari film secara acak.

Robby menghubungi Lessya kembali saat sambungan telephone nya dj putus secara sepihak oleh Lessya, namun sayang, nomor nya sudah di blokir oleh Lessya saat ini.

Robby hanya tersenyum dan menggelangkan kepala nya.

"Kaya bocah aja, maen di blokir-blokir segala." Ucap Robby.

Robby menghubungi seorang pegawai di gedung Apartement, tempat dimana Lessya sekarang bermalam sendirian. Gedung Apartement itu milik Papih Rommy, jadi wajar bila Robby mengetahui Lessya berada di sana saat ini. 

"Bud...Kirim ayam goreng ke kamar 1214" Perintah Robby pada orang yang di hubungi nya 

"Ayam goreng apa, Mas Boss?" Tanya Budi, ingin lebih jelas pesanan yang di minta oleh Boss nya itu.

"Ayam goreng apa dong, Bud?" Jawab Robby, Robby juga bingung dengan pesanan nya.

"Kcf aja lah Mas Boss. Beli nya tinggal nyebrang." Budi memberikan ide nya dan Robby tertawa.

"Boleh lah, Beliin Bud, tambahin kentang goreng, es krem, tapi gak usah pake cola." Pesan Robby, Robby juga melarang Budi memesan cola, karna sepengetahuan Robby, Wanita hamil tidak baik meminum soda.

"Ok...Mas Boss."

"Ok, gw transfer yah. kerjain cepet-cepet." Perintah  Robby lagi,  Robby tidak ingin Lessya melewatkan makan malam nya, dari jam 7 tadi malam, perasaan nya tidak baik, Robby seperti mengetahui bahwa Lessya tidak makan malam ini. Entah telepati atau hanya kebetulan, tapi itu lah yang Robby rasakan saat ini.

Lessya masih terus menonton, 1 episode serial Dr. Greys anatomi sudah selesai Lessya tonton, dan kini perut nya berbunyi. Lessya berjalan ke arah Pantry, di buka nya lemari es hanya berisi minuman kaleng, Lessya tersenyum. Lesyya sudah lama sekali tidak mengisi lemari es nya ini, Lessya memang jarang sekali ke Apartement nya ini, Papa Anton selalu meminta nya pulang ke rumah setiap hari.

Suara bell pun berbunyi, di lirik nya  jam digital yang berada di dekat televisi, "Ivan mungkin!" Tebak Lessya kemudian berjalan menuju pintu dan membuka sedikit saja.

"Selamat malam, Bu. Ada paket untuk ibu."  Seorang petugas concierge menyapa dan memberitahukan maksud kedatangan nya.

"Untuk saya?" Tanya Lessya memastikan nya

"Iya, Untuk Ibu Lessya room1214" Jawab petugas itu sambil memberikan bungkusan nya untuk Lessya.

"Oh...Ok. Terima kasih." Jawab Lessya, Lessya menerima bungkusan itu lalu menutup pintu dengan cepat, sambil berjalan ke arah sofa, Lessya tersenyum melihat  paket ayam dan kentang goreng yang masih terasa hangat saat di pegang nya.

"Thanks Ivan...Kamu tau aja, saya lapar." Ucap Lessya dan satu kentang goreng pun di kunyah nya saat ini.

次の章へ