NIAR: Bahagia Dalam Duka
Waktu itu... Yang Tomi katakan pada ku adalah...
"Aku merindukan mu, Niar. Sangat merindukan mu"
Dan dia mengatakannya dengan kedua bola matanya yang.... hemp!
Aku menelan ludah ku saat itu. Sekejap ku palingkan pandangan ku darinya. Kemudian lagi aku melihat kedua bola mata cekungnya yang ia paksa untuk tetap terjaga.
"Bagaimana kamu bisa seperti ini, Tomi? Kamu menghancurkan diri mu sendiri" Kataku mencoba mengalihkan pembicaraan.
Namun Tomi tetap menggiring ku pada pengakuan isi hatinya.
"Aku mengatakan aku merindukan mu" Katanya dengan suara lirih menahan sesak.
Ku hela napas panjang. Ku lipat bibirku menahan emosi. Mencengkram sudah kedua tangan ku. Seolah sedang berusaha menguatkan diri ku sendiri untuk bertahan di tirai perawatan Tomi.
"Tapi aku tidak merindukan mu" Jawab ku tanpa ragu.
"Ya... Aku tahu. Kamu sudah tidak boleh merindukan aku lagi"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください