webnovel

Rizam koma

Tak jauh dari semak - semak yang dimana terdapat Rizam yang tergeletak.Tiba - tiba Nafsya mendengar suara nada dering sebuah ponsel.

Lalu Nafsya yang merasa mendengarnya dari sebuah semak - semak langsung berbicara,

"Pak... Berhenti!ayo kita dekati semak - semak itu!"

Ketika Nafsya dan supirnya mendekati,mereka langsung terkejut melihat Rizam yang tergelatak lemas dengan banyaknya luka ditubuhnya.

"Rizam...." tutur Nafsya sambil menangis

Lalu dia langsung berbicara lagi sambil menangis,

"Pa... Tolong panggilkan ambulans"

"Siap Nona"

Kemudian supirnya langsung memanggil ambulans dan saat beberapa lama kemudian ambulans langsung datang.Rizam pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Saat sampai dirumah sakit,Rizam langsung dilarikan ke sebuah ruangan dan ditangani oleh salah satu Dokter.Tiba - tiba Narina langsung menghubunginya,

"Halo,Dek" tutur Nafsya sambil menangis

"Kakak mengapa menangis?"

"Kakak menemukan Rizam dalam keadaan tak sadarkan diri dengan beberapa luka dibagian tubuhnya"

"Ke rumah sakit mana Kakak membawa Kak Rizam?"

"Kakak akan sharelock"

Lalu Nafsya langsung mengirim lokasi rumah sakit tersebut,dengan cepatnya mereka berdua langsung mengajak supir pribadinya ke rumah sakit tersebut.Ketika sudah sampai dirumah sakit tersebut lalu Narina dan Nadia langsung mendekati Nafsya.

"Kak... Gimana keadaan Kak Rizam sekarang?" tanya Narina sambil menangis

"Kakak kalian masih ditangani oleh Dokter"

Lalu mereka bertiga saling memeluk sambil menangis,tiba - tiba seorang Dokter yang menangani Rizam langsung keluar.Kemudian dengan cepatnya mereka bertiga langsung mendekati Dokter tersebut.

"Dok... Gimana keadaan Rizam?"

"Setelah kami menangani luka - lukanya namun ternyata Rizam sedang menangalami koma,kalian harus bersabar dan tetaplah selalu berdo'a.Kalau begitu saya pergi dulu"

Lalu mereka bertiga langsung memasuki ke ruangan tersebut.Sementara itu,Maulana dan Zainaf yang sedang melakukan pekerjaannya tiba - tiba merasakan perasaan yang tak enak.Lalu mereka berdua langsung bersiap - siap menuju ke rumahnya.

Saat sudah sampai di rumahnya,lalu seorang asisten langsung menghampiri mereka berdua.

"Maaf Bu... Pa... Narina dan Nadia tadi berangkat ke rumah sakit katanya sih Rizam dibawa ke rumah sakit"

"Apakah mereka memberitahukan dimana rumah sakitnya?" tanya Maulana

"Saya tidak diberitahu Pa"

Lalu Maulana langsung menghungi supir pribadinya.Setelah diberitahukan lokasi rumah sakitnya lalu mereka berdua langsung menuju ke rumah sakit tersebut.Saat sudah sampai,mereka langsung menuju ke ruangan tersebut sambil.menangis.

"Dek... Sebenarnya apa yang terjadi kepada Kakak kalian?"

"Tidak tahu Bu,tadi Kak Nafsya yang menemukan Kak Rizam tergeletak dalam keadaan tak sadarkan diri dengan luka dibeberapa tubuhnya"

"Iya Bu Benar,maafkan saya. Ini semua salah saya karena dia telah mengantarkan pulang"

Lalu Zainaf langsung mendekati Nafsya sambil memeluknya,lalu dia langsung berbicara

"Kejadian ini bukan salah kamu tetapi memang sudah takdirnya,nak.Lebih baik kita banyak - banyak berdo'a agar dia bisa pulang ke rumah"

"Kak Rizam koma, Bunda" respon Narina sambil menangis

Zainaf yang mendengarnya pun langsung lemas dan hampir saja terjatuh tetapi dengan cepatnya Maulana langsung menahannya.

"Sayang... Ayo duduk dulu!"

Lalu Zainaf tak berhentinya menangis,kemudian Narina dan Nadia langsung mendekati bundanya lalu memeluknya.

"Kita harus bersabar ya,jangan menangis terus.Sebaiknya kita banyak - banyak berdo'a.Ayo hapus air mata kalian!"

Kemudian Zainaf dan kedua anaknya langsung mengahapus air matanya dan berhenti untuk menangis.Lalu Maulana langsung berbicara lagi,

"Sebaiknya kalian pulang ke rumah saja,mandi lalu jangan lupa makan juga.Rizam biarkan Ayah yang menjaganya"

"Jangan!lebih baik saya saja yang menjaga Rizam,kalian pulang saja" respon Nafsya

"Kamu tak perlu melakukan itu!ini sudah menjadi tanggung jawab saya" respon Maulana

"Tidak apa - apa Pak,tolong biarkan saya melakukannya!"

"Baiklah,jika itu mau mu.Kami pulang sekarang dan nanti kami akan kembali lagi"

Kemudian keluarganya Maulana langsung meninggalkan rumah sakit.Sementara itu,Nafsya langsung duduk disamping Rizam sambil menangis.Narina dan Nadia yang sedang makan bersama kedua orangtuanya merasa tak nafsu untuk makan,lalu Zainaf langsung berbicara

"Kalian harus makan ya!,jika tidak makan nanti kalian sakit"

Dengan terpaksa Narina dan Nadia makan tetapi hanya sedikit saja.Setelah itu,Narina langsung berbicara

"Ayah... Bunda... Ayo kita ke rumah sakit sekarang!"

Lalu Maulana langsung mengganggukan kepalanya.Setelah itu,mereka semua langsung menuju ke rumah sakit.Saat sudah sampai diruangan tempat Rizam dirawat lalu Maulana langsung berbicara,

"Nafsya... Sebaiknya kamu pulang saja sekarang!Rizam biarkan kami yang menjaganya"

"Tidak mau,saya sudah diberikan izin oleh orangtua untuk menunggu Rizam disini.Aku mohon biarkanlah aku tetap berada disini!"

Lalu Maulana dan Zainaf terpaksa untuk mengizinkannya,tak lama kemudian mereka semua tertidur diruangan tersebut dan kebetulan saja kamar yang dipakai Rizam adalah kamar VIP karena pihak rumah sakit tahu jika Rizam adalah anak seorang Dokter dan seorang pengusaha sukses.

Hingga akhirnya tibalah pagi hari,awalnya mereka bertiga tidak ingin sekolah tetapi Maulana dan Zainaf memaksanya untuk sekolah.Dengan terpaksa mereka.bertiga berangkat ke sekolahnya,dan ketika sudah sampai disekolah lalu Nafsya mengantarkan Narina dan Nadia ke kelasnya kemudian dia langsung berbicara

"Untuk sementara waktu sampai Kak Rizam siuman dari komanya,yang akan menjaga kalian berdua disekolah adalah Kakak"

Lalu Jauzan langsung datang dan berbicara,

"Agar kakak tak ke repotan,Narina biarkan aku saja yang menjaganya"

Kemudian Nafsya hanya membalasnya dengan senyuman,lalu Zainaf yang berada dirumah sakit langsung menghubungi gurunya Rizam dan memberitahukan apa yang terjadi pada anaknya.Lalu guru tersebut langsung menyebarkan informasi tersebut kepada guru - guru hingga seluruh murid juga mengetahuinya.

Para siswi disekolah tersebut merasa sangat sedih sekali.Tetapi tidak dengan Zevin,dia merasa sangat senang sekali dan tak menyangka jika.Rizam akan koma.

"Dasar lemah!diserang begitu saja langsung koma,tetapi ini akan menjadi kesempatanku untuk mendekati Nafsya"

Sementara itu,Laisya dan kedua temannya langsung berkumpul dan berbicara

"Ini adalah waktu yang pas untuk membully Nafsya agar dia menjauh dari Rizam" tutur Laisya

"Benar sekali,nanti ketika dia sudah tak bersama dengan kedua adiknya Rizam,lalu kita bawa dia dengan paksa ke kamar mandi"

Tetapi tiba - tiba Nafsya merasa ingin buang air kecil,lalu dia langsung berbicara

"Dek... Kakak tinggal sebentar ke Toilet gak masalahkan?"

"Gak masalah kok Kak" respon mereka berdua secara bersamaan

Lalu Nafsya langsung menuju ke Toilet.Laisya dan kedua temannya langsung mengikutinya dari belakang.Saat Nafsya keluar dari Toilet lalu mereka bertiga langsung menghadangnya,kemudian Nafsya langsung berbicara

次の章へ