webnovel

168. Hawa Panas

Adaline mundur satu langkah dari hadapan Shem, mungkin memang tidak bisa hari ini bercerita, mungkin memang bagi Adaline butuh waktu dan butuh kekuatan mental untuk mengatakan kenyataan yang ia pikul itu.

Sepertinya memang Adaline harus pergi dari hadapan Shem karena tidak bisa, bukan saat ini, bukan pula hari ini untuk mengatakan yang sebenarnya atau biar saja Shem tahu sendiri dari Abraham atau penghuni istana ini? Karena seluruh penghuni Negeri Sadrach semua sudah mengetahui siapa Adaline yang sebagai Masyayel ini?

Sebaiknya Shem tahu sendiri. Adaline hanya menangis, menggeleng-gelengkan kepalanya dan lalu berjalan mundur lagi beberapa langkah dari posisi semula. Pangeran Shem semakin bingung dan terus ingin meraih Adaline dengan kedua tangannya, namun berulang kali ditepis oleh perempuan itu.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ