"Apa ini bisa di sebut sebagai sebuah acara makan malam yang romantic?" tanya Erick kepada Putri Azaela.
Mendengar hal itu, Putri Azaela hanya menanggapinya dengan tawa kecil, seraya mengangkat kedua bahunya untuk perlahan.
"Entahlah … mungkin ini makan malam yang paling romantic dan mendadak yang pernah aku alami," jawabnya dengan sangat jujur.
Erick pun hanya bisa menggaruk-garuk kepala yang sebenarnya sama sekali tidak merasa gatal pada saat itu. Wajahnya sedikit memerah karena merasa malu, untuk sebuah makan malam yang sangat jauh dari kata romantic ini. Alih-alih romantic, mungkin ini adalah makan malam terburuk yang pernah dia siapkan oleh dirinya selama ini. Akan tetapi, hal itu itu begitu berarti, mengingat jika di hadapannya sekarang sudah duduk seorang gadis yang sangat special bagi Erick.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください