Matahari baru naik sepenggalan naik. Cahayanya menelusup begitu hangat melalui celah-celah bangunan masjid Istiqlal, Jakarta. Tempat akan dilaksanakannya acara ijab qobul pernikahan Alisa dan Akbar.
Penghulu sudah menunggu selama lima menit yang lalu. Dihadiri oleh keluarga terdekat dan beberapa orang kepercayaan keluarga Andalas.
Davin menoleh ke arah pintu masjid yang terbuka lebar. Netranya menatap tanpa berkedip, ada pedih yang menjalar di dalam hatinya. Entahlah, Davin tidak bisa melukiskan perasaannya saat ini.
"Mana pengantin perempuannya?" seloroh Julia yang duduk di samping Davin menyadarkan lelaki itu. Wanita itu menatap ke pintu masjid.
Davin mengalihkan tatapannya kepada Julia. "Entahlah!" ucap Davin dengan nada lesu. Ia mengalihkannya pandangannya pada Akbar yang terlihat sudah tidak sabar. Lelaki yang duduk di depan penghulu sesekali menatap ke arah pintu masuk masjid. Wajahnya terlihat gusar, menunggu kedatangan Alisa.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください