BAB 223

Cindi sudah jauh lebih tenang. Kamar yang seperti kapal pecah kini sudah menjadi rapi kembali. Sofia telah melakukan pekerjaannya dengan sangat baik sekali. Meskipun ia hanyalah ibu sambung Cindi, tetapi wanita itu selalu berusaha untuk menjadi Ibu yang terbaik untuk gadis itu. Meskipun usahanya selalu saja salah' di mata Cindi.

Sofia berjalan dengan sangat hati-hati sekali membawa baki berisi sepiring makanan dan segelas susu masuk ke dalam kamar Cindi.

Gadis yang menyandarkan tubuhnya di ujung ranjang itu menatap pada Sofia yang berjalan ke arahnya. Meletakkan baki berisi makanan di atas nakas yang berada di samping ujung ranjang.

"Apakah Bapak sudah pulang?" ucap Cindi dengan nada sumbang. Netranya memperhatikan gerakan tubuh Sofia.

Sofia melirik. "Belum!" balas Sofia. "Mungkin sebentar lagi," imbuh Sofia dengan nada ramah.