Arini pulang ke rumah, ia tak mau di antar Edo. Edo sempet kesel padanya. Tapi ia mengerti. Arini masih galau. Arini membuka pintu gerbang. Mengambil kunci di tasnya. Membuka pintu, ia terduduk di sofa. Kepalanya berdenyut, memejamkan mata dan merebahkan diri di sofa. Bayangan kedua laki-laki melintas di benaknya. Ridho dan Edo. Dua laki-laki yang saat ini ada hatinya. Ia masih berat dengan ajakan Edo.
Selama ini Ridho sangat sabar padanya. Jarang ia marah, tak pelit dengan uang belanja. Tapi hanya satu permintaan yang susah di penuhi Ridho, yaitu menceraikan Rania. Padahal dirinya hanya ingin menjadi satu-satunya istri Ridho. Tapi Ridho berat untuk melakukan itu. Makanya Arini mau main hati saat ada laki-laki lain menawarkan cinta yang sepenuh hati.
Ting.
Bunyi notifikasi dari ponsel Arini, dari Edo. Ia membukanya.
"Aku menunggumu, sayang." pesan Edo merayu. Ia tak menjawab pesan Edo. Saat ini pikirannya benar-benar pusing.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください