" Bunda?"
" Ayah? Kamu terlalu manjakan dia. Coba aja kamu gak ijinin dia buat pergi. Dilan gak akan ganggu kamu kerja kan?" ucap Anaya mendudukan dirinya di kursi.
" Dilan gak ganggu aku kerja, Bunda," kata Ardhan menghampiri istrinya.
" Justru malah Dilan jadi tahu dan bisa bertanggung jawab atas apa yang menjadi keputusannya. Dari situ dia tahu konsekuensi apa yang diterima dari perbuatannya. Jadi jangan hanya melarang tapi anak kita gak tahu kenapa alasannya. Kalau sekarang dia udah tahu kan jadinya dia bisa lebih bijak dalam memilih mau ikut atau tidak saat aku kerja," ucap Ardhan pada Anaya yang hanya dibalas dengan helaan nafas panjang darinya.
"Aku gak ada maksud manjakan Dilan. Aku hanya memberikan jawaban atas rasa penasarannya dia," imbuh Ardhan lagi. Anaya hanya terdiam seolah membenarkan apa kata suaminya.
Bahkan Anaya tidak berfikir sampai kesitu.
" Eh, tapi ya Bun, Aku rasa anak kita kasihan juga loh ternyata," kata Ardhan membuat Anaya penasaran.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください