Bab 2
Setelah selesai mandi, kini Niken dan Kenzo sudah duduk kembali di depan balkon kamarnya.
"Ayo kita makan, pasti anak ayah sudah laparnya?" Kenzo mengelus perut Niken.
Niken langsung menganggukan kepalanya.
"Mas, tadi apakah Yunita masih bernyawa?" Ujar Niken sambil mengigit sendok.
"Iya atuh, kalo mati mah sekalian aja mas bawa dia ke kandang buaya."
Niken menganggukan kepalanya
"Tapi, mas ko takjub ya sama kamu?" Kenzo menatap Niken dengan tatapan berbinar.
"Ih apa sih?" Niken menepuk tangan suaminya.
"Iya atuh, kamu dapat belajar dari mana itu cara memukuli orang?"
"Em, gak tau, itu mungkin karena amarah Sudah menumpuk di sini, jadi aku langsung aja bertidak seperti itu, lagian aku gemes sama dia sejak tadi pagi."
"Oke, sekedang nyonya Kenzo sangatlah kuat ya," Kenzo mengecup kening istrinya.
Niken yang mendengarkan itu sontak tersipu merah.
"Udah kita makan dulu!" Kenzo menyuapi sang istri.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください