webnovel

Perkampungan Aneh

Imam yang dipercaya untuk memegang tuas. Ia memajukan tuas tersebut sedikit, seperempat ke kiri. Saat itu juga mereka seperti mendengar suara sengatan listrik. Mungkin pertanda listriknya hilang.

"Oke bentar, tarik lagi setengah ke kiri untuk membuka pagar ilusi," ucap Claretta memberi arahan.

Imam kembali menarik tuas itu setengahnya ke kiri. Seketika seperti ada angin besar yang berembus ke arah mereka.

Mereka menutup mata sambil mempertahankan tubuh agar tak terbawa angin kencang tersebut.

Beberapa saat kemudian, angin kencang berhenti. Mereka kembali membuka mata dan melihat sekeliling. Seketika mereka semua membelalakan matanya. Melihat sebuah perkampungan yang tak pernah mereka banyangkan sebelumnya.

Rumah-rumah papan berjejer rapi, Namun, nampak tak terurus seperti rumah pada umumnya.

"Kampung apa ini? Apa para pendaki tinggal di sini? Apa mereka enggak mau pulang?" cerocos Matteo tak habis pikir.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ