Reyna tidak tahu kenapa bisa ada satu sosok lelaki yang dia kenali. Paling tidak sangka sosok yang dulu selalu di bilang cepu dan culun itu kini ada di samping kemudinya. Melawan para penjaga walau Reyna sudah menjelaskan kalau dia akan pulang sendiri tanpa di temani oleh mereka. Namun jika sudah ada lelaki itu Reyna tidak perlu susah mencari taksi untuknya kendarai hingga menuju depan rumahnya.
"Rey, maafin aku kalau telat."
Cewek itu menoleh ke sampingnya dan mengulas senyuman. "Aku ga nyangka kamu bisa gelud, Ham. Padahal badan mereka besar semua loh. Bukan tandingan kamu mereka itu."
Ilham terkekeh. "Aku mencoba untuk menolong kamu dari sana saja. Kamu tidak sampai di celakai oleh laki – laki itu, kan?" tanyanya dengan nada risau.
Reyna menggeleng. "Engga, kok. Aku bisa jaga diri sendiri walau pun nantinya aku bertindak gegabah … dia juga ga akan mungkin bunuh aku. Orang dia yang butuh."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください