Reyna menaikkan satu alis. "Aku kayak kenal sama foto yang kamu kirim itu, Jay."
"Siapa, Rey? Dia dari kelas mana? Biar gue yang kasih pelajaran langsung ke dia." Jay berdiri dengan emosi, dia menatap Reyna penuh amarah.
Reyna menarik lengan Jay untuk duduk kembali.m "Sabar dulu, Jay. Aku lupa siapa namanya dan ketemu di mana juga. Wajahnya aja yang cukup buat aku ngerasa familiar." terangnya.
Jay kembali duduk dan mendengus kasar. "Terus gimana? Gue juga udah ga sabar pengen ninju itu orang."
"Jay, jangan kasar dulu. Dia itu cewek, aku mohon jangan sampai kamu berantem mengenai hal ini. Kita itu harus siaga juga, Jay. Aku bisa jaga diri sendiri." Reyna terlalu percaya pada dirinya yang bisa untuk menjaganya, padahal di sini justru dia yang menjadi bahan utama untuk di celakakan oleh mereka.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください