Reyna memokuskan pada luka Farrel yang terlihat membiru, cewek itu sedang mengobati bekas tinjuan dari Bas yang ternyata menampakkan hasilnya. Reyna meringis, kenapa bisa Bas sekasar itu pada Farrel? Reyna sampai tidak habis pikir, padahal sudah sangat jelas jika di sini Bas yang bersalah. Bas terlalu memaksa Farrel untuk bisa mengembalikan Reyna sebagai puterinya.
"Pa, apa kita perlu ke rumah sakit? Reyna, takut nantinya jadi infeksi." sarannya membuat Farrel menggeleng pelan.
"Papa, sebenarnya ga pa-pa. Reyna, udah obatin, Papa. Jadi ga perlu sampai ke sana, lah." Farrel tersenyum simpul, rasanya saat ini dia seperti bermimpi di siang bolong. Tepat di depannya saat ini adalah puterinya, anak bayi yang sudah sedari lama dia ingin lihat dan tatap.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください