"Reyna, anak kandung saya."
............….
Akuan dari seseorang yang Reyna jelas kenal masih saja terngiang. Cewek itu sampai menganga tidak percaya sekaligus terkejut saat itu juga membukakan pintu utamanya dengan lebar. Reyna bahkan nyaris pingsan kalau saja dia sendiri yang tidak bisa menahan beban tubuhnya.
Reyna menangis semalaman tanpa ada tidur setelah lelah bekerja dari toko roti. Cewek itu seolah tidak di ijinkan untuk istirahat walau sekejap oleh lontaran yang sangat jelas di pendengarannya tadi malam. Reyna merasa sedang bermimpi atau tadi malam itu hanyalah haluan dia yang tidak jelas dengan alurnya. Reyna bahkan tidak akan pernah mengira jika semuanya ini bukan dunia dia.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください