webnovel

Menyusuri Hutan

Naruto mendekat pada Anko dan menggendong Anko layaknya seorang putri, kemudian Naruto kembali mengaktifkan jubah angin miliknya, serta berusaha mati-matian untuk agar kecepatan jatuh mereka berkurang. Namun sayangnya karena berat tubuhnya dan Anko, mereka berdua tetap meluncur dengan cepat ke bawah dan masih akan menjadi tomat ketika jatuh.

"Bagaimana ini! Apa kamu tidak bisa menggunakan Jutsu-mu lebih kuat lagi?" tanya Anko dengan berteriak.

"Berisik! Aku sedang berusaha memperlambat kecepatan kita!" jawab Naruto juga dengan berteriak.

Bagaimanapun dia merupakan satu-satunya harapan mereka saat ini. Anko sendiri hanya bisa berharap jika Naruto bisa membuat mereka melayang, sehingga keduanya tidak sampai menjadi genangan merah ketika mendarat di tanah.

*Cring!*

"Halo!" Elena tiba-tiba muncul di antara mereka bertiga.

"Nee-san? Bagaiman--!" tanya Naruto yang terpotong.

Sudah jelas jika Elena menggunakan Teleportasi untuk sampai ke sini, tapi Naruto masih banyak tanya. Pertanyaan yang tepat untuk Elena seharusnya adalah, "Mengapa kamu ada di sini?". Yah, walaupun ini sendiri tujuan Elena adalah untuk datang menyelamatkan mereka,sih. Sebenarnya tidak ada sesuatu yang perlu ditanyakan.

*Cring!*

Tanpa menjawab pertanyaan Naruto, Elena sekali lagi memakai kemampuan Teleportasi untuk membawa mereka pergi dari sana.

Mereka saat ini berada di permukaan tanah setelah Elena memindahkan mereka berdua. Dengan ini Naruto dan Anko bisa menghirup napas lega karena tidak perlu berjuang mati-matian, berusaha selamat dari ketinggian 10.000 meter dari permukaan tanah.

'Kemampuan Teleportasi milikku hanya dapat memindahkan materi, ini tidak dapat memindahkan energi. Jadi ketika aku memindahkan benda yang bergerak, benda tersebut akan berhenti setelah terkena kemampuan Teleportasi. Saat aku melawan bandit kemarin, aku memindahkan kunai langsung menusuk jantung mereka, jadi kunai-kunai itu tidak melesat terlebih dahulu.'

"Naruto, ada yang ingin aku katakan." Elena menatap pada Naruto.

"Eh? Ada apa, Nee-san? Dan bisakah kamu tidak menatapku seperti itu, Nee-san? Untuk beberapa alasan aku merasa jika itu sedikit menyeramkan." Naruto berjalan mendekat pada Elena sekalipun memiliki perasaan tidak nyaman ketika ia mendekatinya.

*Tack!*

Elena tiba-tiba saja menjitak dahi Naruto dengan keras dan cepat, sampai-sampai Naruto tidak sempat merespon gerakan tiba-tiba Elena.

"Apa yang kamu lakukan, Nee-san!" jerit Naruto sambil memegangi dahinya yang kesakitan karena jitakan.

"Itu karena kamu cukup ceroboh Naruto." Elena menurunkan tangannya dan melanjutkan, "Jika saja tadi kau membentuk angin seperti tornado di bawah tubuhmu, aku rasa kalian berdua akan bisa terangkat. Aku tidak menyangka kamu akan seceroboh itu dan terus terjatuh bersama Anko."

"Maaf, deh, kalau aku ceroboh. Lagi pula aku ini baru pertama kalinya aku mengalami situasi seperti ini, Lain kali aku akan lebih siap." Naruto menyingkirkan tangannya dari dahinya setelah merasa cukup baik.

"Dengan kata lain, kamu akan lebih siap untuk selanjutnya? Kalau begitu …." Elena mengarahkan tangan kanannya pada Naruto sebelum mengatakan, "Aku akan mengirimmu kembali ke langit dan membiarkanmu jatuh."

"O-Oke, aku rasa sudah cukup bercandanya, Nee-san. Kamu ingat? Itu, lho, lirik lagu yang mengatakan, "Masa lalu~ biarlah masa lalu~", jadi bisakah Nee-san tidak mengungkit kembali tentang itu?" Naruto berusaha menenangkan Elena karena dia tidak ingin dijatuhkan dari ketinggian 10.000 meter untuk sekali lagi.

Yah, dia hanya seorang manusia, bukan kucing (yang rumornya) memiliki 9 nyawa. Dia mungkin memiliki kumis seperti kucing dan rubah berekor 9 di dalam tubuhnya, namun itu tidak akan memberikan dia tambahan nyawa saat dia benar-benar mati. Dia tidak memiliki anti fall damage seperti kucing (di dalam game Minecraft), sehingga dia cukup waspada dan tidak main-main dengan nyawanya.

"Kalian berdua, bisakah kalian berhenti bercanda? Sekarang kita berada di tempat yang antah-berantah, lho!" Anko mengarahkan tangannya, memperlihatkan ke sekeliling mereka.

Keduanya ikut mengamati objek dan kenampakan alam di sekitar mereka. Di sana hanya ada pepohonan dan udara yang terasa bersih. Antara kebetulan mereka berada di tempat yang asri atau dunia ini memiliki suasana seperti ini, yang pasti mereka cukup beruntung karena tidak jatuh di pemukiman penduduk atau itu akan membuat kekacauan.

'Udara di dunia ini sangat bersih, bahkan lebih bersih dari Konoha. Apa ini sebagai efek samping karena ada energi alam di dunia ini? Atau apakah di dunia ini teknologi jauh lebih terbelakang sehingga sama sekali tidak ada polusi? Yah, yang penting ada energi alam di dunia ini. Kalaupun ada makhluk hidup yang memiliki kepintaran, aku berharap kami bisa membuat kontak yang damai dengan mereka. Memperhitungkan energi alam di sini, mereka mungkin lebih kuat dari ninja karena memanfaatkan energi-energi ini.'

"Oke, bagaimana kalau kita menyusuri hutan ini? Kita tidak akan mendapatkan peningkatan apapun jika hanya berdiam diri di sini," ucap Elena membangunkan mereka berdua atas lamunan dengan keindahan alam di sini.

"Um/Fumu!" Keduanya mengangguk bersamaan, sangat setuju dengan saran yang diberikan Elena.

Mereka bertiga berjalan menyusuri hutan lebat ini, dari pada berjalan lebih tepat kalau menyebut mereka melompat dari pohon ke pohon. Bagaimanapun, akan terlalu sia-sia jika mereka tidak memakai kekuatan fisik mereka untuk mempercepat laju perjalanan mereka. Lagi pula ini tidak memakan terlalu banyak chakra, jadi mereka masih bisa bertarung dalam kondisi prima saat ada musuh yang tiba-tiba datang menyerang.

'Sejauh ini varietas tumbuhan yang ada di hutan ini masih cukup normal untuk makhluk hidup seperti halnya bumi. Kupikir akan ada makhluk yang bermutasi dan memiliki wujud menyeramkan seperti naga atau apapun itu.'

Elena menggunakan Penerawangan untuk melihat lebih banyak objek di hutan itu. Lebih baik waspada dengan melihat sesuatu lebih jauh menggunakan Penerawangan dari pada melihat suatu hewan asing saat sudah dekat.'

---

Mereka bertiga menyusuri hutan dalam waktu yang lumayan lama, hutan ini sangat luas sampai-sampai mereka bertiga yang bergerak dalam kecepatan standar ninja tidak sampai ke ujungnya walau hanya berjalan lurus. Namun meski demikian, bukan berarti mereka tidak menemukan apapun dalam perjalanan ini, Elena berhasil menangkap sesuatu yang cukup bagus melewati Penerawangan.

'Jejak roda? Dilihat dari polanya, sepertinya itu kereta kuda,' batin Elena yang melihat pola garis dan jejak kuda.

Menemukan ini menunjukkan bahwa terdapat peradaban di dunia itu, yang artinya ada makhluk yang memiliki kecerdasan di sana. Dan karena ada makhluk yang memiliki peradaban, itu berarti terdapat makhluk yang dapat diajak berkomunikasi dan tanya-tanya seputar dunia ini. Namun mereka tetap harus waspada, karena belum pasti jika makhluk di dunia ini mau berdamai dengan alien seperti mereka bertiga.

Elena, Anko, dan Naruto dikategorikan sebagai alien karena mereka berasal dari planet lain. Walaupun bila makhluk yang mereka temui sama seperti mereka bertiga, ketiganya tetap masuk dalam alien-alienan sebab bukan termasuk penduduk asli dunia ini.

次の章へ