webnovel

Ini Pacarku!

Satu detik yang lalu, Natalie hanya seorang mahasiswa biasa dengan masa depan yang masih belum pasti. Secara alami, semua orang merasa bahwa Natalie hanyalah orang biasa.

Tapi sekarang identitasnya telah benar-benar berubah.

Dia telah memasuki perusahaan fashion terbaik di Surabaya bahkan di Indonesia! Ini menandakan bahwa Natalie telah menjelma menjadi salah satu elite dari industri ini.

Sekarang ini, beberapa perempuan datang dan mengambil inisiatif untuk menunjukkan cinta mereka untuk Natalie. "Natalie, selamat! Jangan lupakan aku di masa depan ya! Nanti kalau Gratia ingin merekrut beberapa karyawan, bahkan jika lowongannya itu tukang cuci piring, aku akan mengambilnya!"

"Ya Natalie, jangan lupakan kita ketika kamu berada di Gratia. Dikatakan bahwa Gratia memiliki gedung yang besar dan semua pegawainya memakai jas mahal!"

Saat ini, perempuan-perempuan yang awalnya berdiri di samping Cindy semuanya telah melemparkan diri ke Natalie.

Cindy berdiri seorang diri dalam sekejap.

Rio, yang ragu-ragu untuk waktu yang lama, menyadari bahwa murid paling berbakat di sekolah ini masih belum menerima tawaran Gratia itu. Dengan cepat dia berbalik untuk mengundang Natalie sekali lagi.

"Natalie, aku mengambil kembali apa yang aku katakan sebelumnya. Aku percaya denganmu. Jelas kalau perempuan ini memfitnahmu dan aku sama sekali tidak percaya dengan kata-katanya. Ini adalah kontrak dari perusahaan kami, selamat datang di perusahaan kami."

"Maaf pak, saya telah memutuskan untuk masuk ke Gratia!" Natalie memiringkan bibirnya dengan bangga.

Kamu barusan saja menatapku rendah, dan sekarang kamu tiba-tiba menginginkanku? Kita lihat di masa depan siapa yang berada di atas!

"Natalie, biarkan aku memberimu saran. Pada kenyataannya, meskipun Gratia adalah sebuah perusahaan besar, sistem perusahaannya sangat ketat. Kamu yang baru lulus itu harus menghadapi persaingan global. Tekanan seperti itu akan membunuhmu!" Rio masih berusaha membujuk.

Natalie dengan tenang tersenyum. "Aku suka tantangan, jadi tidak masalah! Sekarang, tolong beri aku jalan."

Pada saat ini, setelah Joana naik ke dalam mobil, dia segera mengeluarkan ponselnya dan berkata dengan hormat. "Presiden, sesuai dengan instruksi Anda, saya telah mengirim kontrak perekrutan kepada nona Natalie."

"Apa ada yang salah dengan mukanya?" Anthony menyentuh dagunya dan sedikit menaikan bibirnya.

"Muka? Apa yang presiden maksud?" Joana terdengar bingung. Dia telah melihat hasil rancangan Natalie dan berpikir bahwa Natalie memang memiliki potensi.

Meskipun perekrutan ini memang agak tidak biasa, tapi ini masih di garis wajar.

"Tidak apa-apa, lupakan. Kerjamu sudah bagus, kamu akan mendapatkan kenaikan gaji bulan depan."

Joana yang memegang ponselnya itu tertegun. Presidennya yang selalu tegas dan keras kepala tiba-tiba memiliki suasana hati yang baik? Bahkan dia memberinya kenaikan gaji hanya untuk masalah sepele.

Tampaknya identitas Natalie sedikit khusus.

Cindy berdiri di tempat yang sama dan menatap Natalie yang seolah-olah telah membuka pintu baru. Dalam sekejap mata, dia telah berada di puncak hidupnya lagi.

Hatinya Cindy runtuh dengan sempurna.

Dia tidak dapat menahan kegelisahan hatinya. Mengapa Natalie selalu begitu beruntung?

"Natalie, apa yang kamu banggakan? Kamu memiliki reputasi sebagai seorang pelacur, berapa lama kamu pikir kamu bisa hidup... "

Ketika suaranya belum selesai, Nia bergegas masuk dari luar, di belakangnya ada dua orang polisi. "Itu pelakunya pak, namanya Cindy!"

Nia menunjuk dengan tangannya, dan dua orang polisi itu segera melangkah maju. Setelah menunjukkan surat tangkap mereka, mereka berkata kepada Cindy. "Baru-baru ini, seseorang membuat rumor dan mempostingnya di sosial media yang sangat mencoreng reputasi seorang guru. Dekan Kevin sudah melaporkan kasus ini. Sekarang, silakan ikut dengan kami untuk membantu dalam penyelidikan. "

Cindy ketakutan, dia tidak menyangka bahwa tindakannya telah melanggar hukum. Wajahnya sudah pucat. "Itu bukan aku, itu bukan aku. Aku tidak melakukan hal seperti itu."

"Aku tidak berbohong. Bahkan banner-banner kemarin itu masih ada di tempat-tempat yang kupasang. Kalau kamu tidak..."

Natalie memegang ponselnya dan menekan tombol mulai. Rupanya itu adalah rekaman suara Cindy.

Bukti telah dikeluarkan, tidak mungkin untuk Cindy dapat berdebat lagi.

Melihat Cindy yang dibawa pergi dari dalam mobil, wajah Erlyn menjadi sangat jelek. "Cindy benar-benar wanita bodoh!"

Ketika Erlyn masuk ke dalam mobilnya, petugas keamanan sekolahnya sudah membersihkan semua jenis banner yang terpasang.

Nia langsung memuji Natalie. "Untungnya, polisi telah menemukan bukti yang kamu simpan. Meski dia berusaha menyamarkan IP komputernya, dia dengan bodohnya tidak log out dari akun palsunya itu. Semoga dengan ini dia sudah kapok berurusan denganmu."

Natalie tersenyum. "Cindy itu berasal dari keluarga yang memiliki uang dan ini bukan sebuah kejahatan besar. Aku rasa dia tidak akan sampai masuk ke penjara, dia pasti akan membayar denda agar bisa bebas."

"Pokoknya, dengan ini kita menegaskan bahwa kamu bukanlah orang yang mudah digertak!"

"Sepertinya begitu." Natalie tersenyum.

"Yah sudahlah, lupakan saja penyihir jahat itu. Ayo kita makan enak, aku yang akan membayar hari ini! Kita harus merayakan kamu mendapatkan pekerjaan pertamamu!"

Natalie tersenyum. Ada beberapa jejak gelap di antara mata dan alisnya. Tangan kecilnya yang tersembunyi di bawah lengan bajunya mengepal lagi.

Ini baru langkah pertamanya, dia yang sekarang harus mencegah pamannya dan Reynold yang berusaha menggabungkan kedua perusahaan mereka. Sepertinya dia harus mempercepat langkahnya.

Setelah selesai makan, Nia memanggil taksi untuk kembali. Sedangkan Natalie sedang menunggu bus di pinggir jalan.

Tiba-tiba langit mencurahkan hujan yang deras. Para pejalan kaki berhamburan, Natalie sendiri cepat-cepat berteduh di bawah halte bus.

Hujan terlihat tidak akan berhenti untuk sementara waktu dan malam semakin gelap.

Tiba-tiba terlintas di pikirannya untuk mencari taksi tetapi sepertinya akan susah mendapatkannya dengan cuaca seperti ini.

Beberapa orang di halte terlihat sedang menunggu seseorang membawakan payung, sementara yang lain hanya bisa menunggu hujan berhenti.

Berdiri di sampingnya, ada seorang gadis muda yang tiba-tiba berbicara padanya. "Hujannya begitu deras, apa pacarmu akan menjemputmu?"

Gadis itu sedikit gemuk. Dia mengenakan rok dan memakai terlalu banyak riasan. Bahkan sepertinya dia sedang memamerkan Iphonenya dengan mengangkatnya tinggi-tinggi.

Natalie menjawab sambil tersenyum. "Tidak!"

"Aduh pacar apa yang tega membiarkan pasangannya hujan-hujan seperti ini. Jangan sedih, pacarku akan datang menjemputku sebentar lagi. Beritahu alamatmu dan aku akan mengantarmu ke sana dengan mobilnya pacarku nanti."

Meskipun kata-katanya itu baik dan memberinya pertolongan, Natalie dapat mengerti bahwa perempuan ini berusaha mengangkat dirinya dengan memamerkan kekayaannya.

Tiba-tiba, mobil sport mewah datang dari kejauhan dan berhenti di depannya. Pintu mobil itu terbuka dan lelaki yang tampan dan sombong muncul di penglihatannya.

"Masuk ke dalam mobil!" Suaranya terdengar magnetik.

Dia terkejut bahwa Anthony ada di sini.

Dia berpaling untuk melihat perempuan gemuk itu. "Ini pacarku!"

Perempuan gemuk itu terkejut dan menjatuhkan Iphone miliknya. Ya tuhan, Lamborghini? Mungkinkah orang ini adalah seorang super kaya yang pura-pura menjadi miskin dengan berteduh di halte bus?

Dia segera menatap Natalie dengan mata iri.

Dalam cuaca dingin seperti ini, duduk di sebuah mobil sport mewah benar-benar sesuatu yang nyaman.

Uang memang hal terbaik di dunia ini!

Di malam hari yang hujan ini, Surabaya tetap memancarkan cahaya lampunya yang terang.

Anthony memakai jas Italia buatan tangan. Hal ini membuatnya terlihat lebih jantan dan tegas ketika dia diam.

Jari rampingnya memegang kemudi, wajahnya sepenuhnya terfokus pada jalan. Mobil mewah ini dalam kecepatan penuh.

Kecepatan ini membuat jantung Natalie hampir melompat keluar, sangat mendebarkan.

Pada saat yang sama, pria ini memancarkan aura sexy serta tatapan tajam yang mendominasi, hal ini membuat hatinya sedikit beriak.

Setelah beberapa hari tidak bertemu, akhirnya dia dapat melihat wajahnya lagi. Berbagai macam emosi mulai naik di dalam hatinya.

Kecepatan peleburan emosi itu membuat hatinya bergetar, dan perasaan aneh itu juga masih ada di dalam hatinya.

次の章へ