webnovel

No Comment

Waktu masuk ke dalam, Anindya melihat ada foto-foto dia di meja, tapi dia tiba-tiba mengernyitkan dahi begitu melihat foto dia yang menggendong bayi.

"Aku punya bayi, Pa?" tanya Anindya.

"Bayi kita sekarang sudah besar, Sayang," jawab Will.

"Oh gitu. Aku belum gendong dia lagi, kenapa dia sudah besar?" tanya Anindya.

"Ini anak kita Christine," jawab Will merangkul Christine.

Christine tersenyum, tapi senyumannya pudar saat tiba-tiba Anindya melepaskan rangkulan tangan Will dengan paksa darinya.

"Aku tidak mau ada yang megang-megang suami aku," kata Anindya ketus.

"Iya, Sayang. Aku cuma akan memegang kamu," balas Will memeluk Anindya.

Ferdi merangkul Christine. "Mama kamu cemburu sama kamu," kata Ferdi terkekeh.

"Dia masih tidak ingat kalau aku anaknya," balas Christine sedih.

"Pelan-pelan dia akan ingat kamu. Percaya padaku," kata Ferdi.

"Iya aku percaya kok," balas Christine.

"Ayo, Pa. Kamar kita di mana?" tanya Anindya.

"Ayo lihat-lihat. Kalian ikut aja," kata Will.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ