Della belom mau tidur, sedari tadi dia terus saja menatap Irvan yang sedang menceritakan tentang si kancil.
"Kok nggak tidur-tidur sih? Katanya kalau udah di bacain cerita kancil langsung tidur," ujar Irvan, mengusap pipi Della.
"Belom ngantuk." Balas Della.
"Aku lanjutin bacain ceritanya nggak?" Tanya Irvan.
"Kancil di masukin ke kurungan ayam oleh pak Tani terus–" ucapan Irvan kepotong karena mendapat telfon dari Bima.
"Telfon dari siapa Van?" Tanya Della.
"Dari Bima. Aku angkat telfonnya dulu ya," ujar Irvan, membuat Della mengangguk mengiya-kan.
"Hallo Bim," Ujar Irvan.
"Lo kenapa nggak ngabarin gue sama yang lainnya kalau Della lagi di rawat di rumah sakit Van?" Tanya Bima, terdengar kesal dari nada bicaranya.
"Maaf Bim, gue dari tadi nggak sempat buka handphone," ujar Irvan.
"Oke gue ngertiin Lo, sekarang gimana keadaan Della, Van?" Tanya Bima.
"Udah baikan, besok siang udah boleh pulang." Balas Irvan.
"Besok gue sama yang lainnya ke sana ya," ujar Bima.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください