Blake masih duduk di sana, seolah ritual perpisahan ini tak akan pernah cukup baginya.
"Aku ... aku ingin mengatakan bahwa aku merelakanmu. Namun, tidak. Tidak pernah semudah itu, Jenna. Masihkah ada kesempatan kita bertemu kembali, tapi hatimu hanya untukku saja? Masih bolehkah jika aku meminta dipertemukan kembali denganmu, tetapi cintamu hanya untukku saja dan tak akan terbagi untuk siapa pun?"
Blake menikmati sakit yang kini terasa mengiris dadanya dan menyisakan perih. Ia sesenggukan sejenak, layaknya anak kecil yang kehilangan mainan baru pemberian ayahnya.
Karena memang, Jenna akan pergi. Dan tak ada seorang pun yang bisa menggantikannya.
"Jika aku katakan aku cemburu pada Ryan, apakah boleh? Jika kukatakan aku tidak menyukai hubunganmu dengannya, apakah kau akan marah dan membenciku?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください