"Apakah ibu tahu bahwa Edward telah siuman?" tanya Adam.
"Ya, begitulah. Kenapa memangnya? Apa kau belum tahu, nak?" respon sang ratu membela diri.
"Wow, luar biasa. Jadi, sepertinya semua sudah jelas. Aku akan pergi menegoknya saja," kata Isabelle dengan ekspresinya yang penuh sindirian.
Setelah itu karena tak ada balasan, sang putri lantas segera pergi meninggalkan mereka semua. Namun, Camila kembali berusuara, "Jangan lupa nak akan ada rapat penting sebentar dengan Morgan, maksudku pemimpin negeri ini. Ibu harap kau juga hadir."
Isabelle hanya merespon dengan memberikan sikap hormat dengan senyum lebarnya yang jelas palsu. Gadis itu lantas pergi meninggalkan mereka semua.
Sesampainya di bagian kesehatan, sang putri segera melangkah masuk ke dalam ruangan dimana Edward berada. Di dalam sana dirinya sedikit terkejut ketika menemukan bahwa sang pangeran ternyata tidaklah sendirian.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください