webnovel

Kazan, Russia

Kedua mata Vyacheslav tidak berhenti menatap wanita bergaun hitam dengan rambut tertata rapi ke atas. Vyacheslav menelan saliva beberapa kali saat bagian punggung si wanita terekspos.

"Wanita itu bahkan lebih cantik dari Cyza!"

Vyacheslav memuji kecantikan wanita yang berdiri tepat di meja sebelahnya. Wanita tersebut pun duduk dengan anggun. Belahan dada rendahnya terlihat dengan jelas bagi siapapun yang memandang.

"Ya, Cyza tampil cantik hanya ketika menghadiri acara formal seperti ini saja!"

Vyacheslav kembali menelan saliva ketika kedua bola matanya menatap lekuk tubuh si wanita.

"Oh, gaun hitamnya yang memiliki belahan tinggi, secara otomatis dia sengaja memamerkan pahan dan kakinya yang putih mulus!"

Vyacheslav berseru dengan nada rendah. Ia berceloteh seorang diri untuk mengalihkan pikirannya dari kejadian buruk tadi.

"Vyach?"

Suara Alexei mengagetkan Vyacheslav. Ia segera memalingkan pandangan matanya dari sana.

"Da, Dad?" (Arti: Ya, Pa?)

"Mengapa kau membiarkan wanita sebaik Cyza dimiliki oleh orang lain?! Mengapa kau tidak mengejarnya, Vyach?!"

Gluk! Gluk! Gluk!

Bukannya menjawab pertanyaan ayahnya, Vyacheslav justru menenggak wine di tangannya seraya berpikir keras maksud pertanyaan Alexei.

Wanita sebaik Cyza? Cihh! Apakah di mata Papa dan Mama hanya ada Cyza seorang? Aku bahkan tidak tahu di mana letak kebaikan wanita kuno itu!

Vyacheslav meletakkan gelas yang sudah kosong.

"Harus, 'kah, saya mengejarnya?!"

Vyacheslav menjawab dengan nada datar. Ia sama sekali tidak berniat untuk mengejar Czyarine, setidaknya itulah yang terjadi.

"Bahkan saya dan dia sudah tidak memiliki ikatan apa-apa. Dan, dia berhak memilih jalan hidupnya sendiri, Pa."

Vyacheslav merapikan jasnya. Merasa tidak ada hal penting lagi baginya, Vyacheslav berdiri dan berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"Saya akan menyapa para tamu."

"Vyach, kau mau ke mana?! Papa bahkan belum selesai berbicara padamu!"

Alexei terlihat geram. Menyadari hal tersebut, Anastasia segera mengusap lengan suaminya guna menenangkan hati Alexei.

"Biarkan saja dia pergi, Alexei!

Seolah tidak ingin ada keributan untuk yang ke dua, Anastasia mencoba untuk menempatkan posisinya di antara 2 pria kesayangannya.

"Anna ...."

Alexei menyayangkan sikap Anastasia yang selalu saja membela anak semata wayang mereka.

"Terima kasih, Ma."

Vyacheslav mengecup pipi kiri ibundanya, tetapi tidak dengan Alexei. Karena ia terlalu membenci sikap keras sang ayah.

"Anna, kau terlalu memanjakan Vyach sejak kanak-kanak. Itulah sebabnya dia menjadi seorang anak pembangkang ketika beranjak dewasa. Dia tidak bisa membedakan mana wanita baik-baik dan mana yang bukan!"

Alexei tidak berhenti berceloteh. Ia tidak ingin anaknya melepaskan Cyzarine yang menurutnya adalah cerminan dari diri sang istri.

"Ya, aku tahu. Aku telah salah mendidiknya, Alexei. Namun ketahuilah, sikap keras kepalamu menurun padanya."

Anastasia tersenyum ketika mengatakan hal demikian.

Vasili yang berdiri tepat di belakang Anastasia, tentu saja dapat mendengar dengan jelas pembicaraan kedua majikannya.

Oh, rupanya Tuan Muda mengikuti wanita bergaun hitam yang sejak tadi telah berhasil menarik perhatiannya! seru Vasili di dalam hatinya seraya tersenyum getir.

**

Vyacheslav mengikuti sang wanita bergaun hitam melangkah ke mana pun. Dengan rasa penasaran tinggi, Vyacheslav terus membuntutinya.

"Ternyata dia menuju toilet. Namun siapapun dia, aku harus mendapatkannya malam ini!"

Vyacheslav menunggu dengan sabar. Ia bersandar di dinding sambil memainkan ponselnya.

"Tuan Muda?"

Seorang pria menyapanya. Namun, Vyacheslav enggan menjawabnya.

Oh, mengapa aku sangat terkenal? Aku bahkan tidak memiliki duniaku sendiri, batin Vyacheslav geram.

"Apa yang sedang Anda lakukan di depan toilet wanita seorang diri?"

Dan sekali lagi, Vyacheslav tidak mengindahkan pertanyaan pria itu.

"Tuan Muda? Mengapa Anda tidak menjawab saya?"

Kali ini, Vyacheslav menyerah. Ia melepaskan pandangan matanya dari layar ponsel, lalu menatap wajah pria pemilik suara yang menyapanya sejak tadi.

"Karol?!"

Vyacheslav berdiri tegak menatap sang asisten.

"Kau kembali?! Bagaimana dengan Ellena?!"

Vyacheslav segera mengantongi ponselnya ke saku jas. Ia menunggu Karol menjawab pertanyaannya.

"Saya tidak akan meninggalkan Anda seorang diri, Tuan Muda. Dan, Nona Ellena pergi ke mansion keluarga Romanov yang berada di Kazan bersama Natalya dan Fedor."

Vyacheslav bertolak pinggang sambil menggeleng.

"Mansion kami yang berada di Rotornaya Ulitsa, Kazan?!"

Karol mengangguk membenarkan ucapan sang tuan.

"Ya, benar, Tuan Muda. Mengapa Anda terkejut seperti itu?"

Vyacheslav menghela napas sejenak sambil mengedarkan pandangan ke segala arah.

"Bukan, 'kah, saya meminta mu untuk membawanya ke St Petersburg?! Hah?!"

Vyacheslav mengelus dagunya sambil berpikir mengapa sang asisten sangat berani menentangnya.

"Bagaimana bisa kau melakukan hal ini, Karol?"

Vyacheslav memegangi kening seraya memijitnya lembut.

"Mengapa kau membawa Ellena ke salah satu kota terbesar di Rusia?! Bahkan kota tersebut mayoritas penduduknya penganut ajaran agama Islam terbesar di negara ini, Karol! Tidak tahu, 'kah, kau?!"

Karol sengaja membiarkan tuannya melampiaskan emosi kepadanya. Ia akan memberikan alasan mengapa ia berani menyinggung perasaan sang tuan.

"Apakah kau pikir, saya membayar mu untuk menentang semua perintah saya?! Begitu, 'kah?!"

Beberapa saat kemudian, Vyacheslav terdiam. Ia menghadap ke dinding dengan melipat kedua tangannya di depan dada. Ya, sang tuan muda keluarga Romanov benar-benar merasa telah tertipu oleh asistennya sendiri.

"Katakan! Katakan mengapa kau membawa wanita rendahan itu ke sana, Karol?!"

Vyacheslav berteriak hingga mengagetkan semua orang yang melintas di depan mereka.

"Bukan, 'kah, dia adalah Tuan Muda Vyacheslav?!"

"Ya, benar. Ada apa dengan mereka berduaーVyacheslav dan Karol?"

Vyacheslav mulai tersadar bahwa dirinya menarik perhatian orang-orang yang melewati mereka.

"Saya melakukannya sesuai dengan perintah Nyonya Anastasia, Tuan Muda."

"Mama?! Apakah Mama tahu akan hal ini, Karol?! Ayo, cepat jawab!"

Sial! Hidupku benar-benar sial! Pertama; aku menikahi si wanita kuno. Ke dua; Mama mengetahui bahwa Ellena sedang mengandung darah daging ku. Lalu, apa yang harus kulakukan selanjutnya?

Vyacheslav memutar otaknya untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang ia ajukan kepada Karol.

"Sepertinya Nyonya Anastasia belum mengetahui perihal kehamilan Nona Ellena, Tuan Muda."

"Apa yang membuat mu yakin seperti itu, Karol?"

Tuk! Tuk! Tuk!

Suara sepatu wanita terdengar di telinga keduanyaーVyacheslav dan Karol. Vyacheslav segera apa arti kata dan kembali dan mencari sumber suara tersebut.

"Oh, itu dia!"

Vyacheslav memekik kecil, sedangkan Karol mengikuti arah pandang sang majikan.

Oh, astaga! Apakah Tuan Muda sedang mengincar wanita seksi ini sejak tadi?! Apakah dia adalah alasan Tuan Muda berdiri di depan toilet wanita?!

Karol mulai dihantui rasa penasaran. Vyacheslav tidak berniat untuk berbincang dengan sang asisten lebih lama. Ia bergegas pergi meninggalkan Karol untuk mengejar sang wanita.

"Tuan Muda? Anda akan pergi ke mana?"

Pertanyaan Karol tidak digubris oleh Vyacheslav. Ia melangkah dengan cepat mendekati si wanita. Namun, sesuatu hal tidak diinginkan pun terjadi.

Bruk!

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Zoya_Dmitrovkacreators' thoughts
次の章へ