Ia berpikir sejenis sebelum memutuskan pada akhirnya.
Damar kemudian mengangkat tubuhnya dan berjalan menuju ruangan ganti, bagaimana bisa ia menawarkan pakaian ganti pada Kania sedangkan ia hanya memiliki baju laki-laki.
"Apa tidak apa-apa memakai ini?" tanya Damar, menyodorkan sebuah kemeja putih dengan ukuran besar.
Kania meraihnya dengan canggung, "Pak, saya benar-benar tidak nyaman! Saya pulang saja."
"Diluar hujan, dan sudah malam! Rawan perempuan pulang malam-malam begini."
Kania merasa saat ini lebih rawan daripada ucapan Damar, menginap dirumah seorang lelaki dan dalam keadaan hujan, membuat pikiran Kania mengkerut.
"Kamu bisa tidur sekarang, saya akan tidur dilantai dua! Kunci saja pintu mu, ada handle pintu didalam sehingga saya tidak mungkin bisa masuk meskipun punya kunci cadangan," jelas Damar, meruntuhkan kekhawatiran Kania.
Kania mengangguk pelan, dia seperti bisa bernafas begitu mendengar penuturan Damar.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください