webnovel

Anak Durhaka

Dokter cantik itu lalu mengambil ponsel dari saku jubah putihnya. Ia menyerahkan benda pipih itu kepada Kyosuke.

"Ini ... pakailah sesukamu, Son! Aku akan kembali setelah tiga jam untuk mengecek demammu lagi."

"Terima kasih, Dokter! Nanti saya akan mengganti tagihan pulsanya."

"Tidak perlu, Son!" Setelah mengucapkan itu, Dokter Vania benar-benar pergi dari ruang rawat ini. Meninggalkan Kyosuke seorang diri di ruangan bercap putih ini.

Kyosuke mengembuskan napas, kasar.

"Aku merasa seperti menjadi pasien rumah sakit jiwa karena dirawat di tempat ini," gumamnya.

Kyosuke masih sempat-sempatnya memprotes seperti itu. Jika tidak ke tempat ini semalam, sudah dapat dipastikan jika Kyosuke akan pingsan di jalanan, di bawah guyuran hujan deras. Seharusnya, ia bersyukur!

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ