Berbeda dengan Tristant yang sejak tadi merunduk takut, lain halnya dengan Lukman yang terlihat santai, tenang, dan sangat cuek. Bahkan wajahnya terlihat bahagia saat melihat pak Baskoro sedang melihat hasil USG kehamilan milik Tristant.
Pak Baskoro menghela napas, lalu menatap tidak percaya kepada Lukman dan Tristant yang sedang duduk berdampingan. Meletakan hasil USG tersebut di atas meja, kemudian pak Baskoro menyandarkan punggungnya pada sofa. Pria itu terdiam, tidak ada komentar apapun setelah ia melihat bukti kehamilan tersebut.
"Gimana, pah? papa percayakan, kalau Tristant bisa hamil?" Tanya Lukman pada ayah nya yang sedang duduk di sofa berbeda, di seberang meja.
Menatap sinis ke arah anaknya, kemudian pria berkacamata itu mendesis. "Omong kosong apa ini?" Ucapnya kemudian.
"Maksud papa?" Kata- kata ayahnya mengubah wajah bahagia Lukman menjadi datar dan berkerut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください