"Biarkan aku berpamitan terlebih dahulu dengan, Sarah."
"Hm," mengusap kasar puncak kepala sebelum melepas kepergiannya.
--
Sekuat apa pun Marcell mencoba menenangkan sang kekasih. Nyatanya, Love masih saja disergap ketakutan mendalam. Satu hal yang paling ia takutkan. Bagaimana jika Liam menyebarluaskan mengenai rekaman video tersebut.
"Minumlah." Menyerahkan gelas berisi coklat hangat kemudian duduk di sisi Love. Di usapnya puncak kepala dengan penuh kelembutan. "Bagaimana kalau malam ini kita makan malam diluar?"
"Aku sedang tidak ingin pergi." Menyandarkan kepalanya ke dalam pundak kekar.
Marcell merebut gelas dari tangan Lovely kemudian meletakkan ke atas meja. Jemari kekar menekan dagu ramping membawa wajah cantik kembali beradu dengannya. "Mau ke kamar?"
Love menggeleng. "Aku sedang ingin menikmati pemandangan bebas. Bagaimana kalau kita ke gazebo?"
Marcell beranjak dari duduknya kemudian mengulurkan sebelah tangannya."Ayo." Love menyambutnya hangat.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください