BAB 29

Kata-katanya menggantung di antara kami. Untuk sesaat, aku bingung, lalu aku berdeham. "Aku tertidur di sofa. Aku dipukul. Tidak pernah membuat makan malam di barbekyu yang aku rencanakan juga. " Itu adalah sebagian kebohongan, tapi hanya itu yang bisa aku tawarkan padanya. Aku tidak punya rencana untuk memberitahunya seberapa kuat dia menahanku. Aku hampir tidak bisa mengakuinya pada diriku sendiri.

"Jadi, kamu datang mencari rezeki."

"Dan aku juga mendapatkanmu." Aku menyenggolnya dengan sikuku. "Bonus ganda."

"Aku merindukanmu," bisiknya.

Aku tidak yakin bagaimana menanggapinya, tetapi aku menjatuhkan tanganku ke kakinya, menemukan jari-jarinya, dan meremasnya.

"Sofa tidak senyaman tempat tidurmu," aku mengakui.

Dia memutar matanya tetapi, Hanna menjadi Hanna, biarkan saja. Dia bertanya tentang Cash, langkah selanjutnya dalam renovasi, dan menghibur aku dengan lebih banyak cerita tentang petualangan kerjanya.