Duke dan Ruby pergi ke sebuah kos kosan kecil di pinggiran kota jakarta, mereka ingin bertemu dengan seseorang.
mereka mengetuk kos kosan itu 3 kali lalu mereka berputar 2 kali lalu mengucapkan,
'buka lah sya ba baaaa! ' teriak Duke dan Ruby,
ritual mereka berhasil, pintu terbuka, di dalam kos kosan 10X10 M tersebut terisi banyak PC yang menempel ke tembok hingga langit-langit kamar.
di dalamnya ada seorang pria, dia terlihat seperti anak SMP kelas 9 tapi umur sebenarnya dari pria tersebut adalah 18 tahun, entah karena apa selama beberapa tahun tubuhnya tak pernah tumbuh, mungkin karena semenjak umur 13 tahun dia telah mengurung dirinya di kamar ini hingga sekarang, dia hanya hidup di depan layar komputernya, bermain game, dan tak pernah menyentuh cahaya matahari.
dia sedang mengerjakan sesuatu di komputernya seperti biasa,
Duke menyapanya,
'apa kabar Iza' sapa Duke,
'hei Duke' jawab Iza,
'kamu belum mati juga ya,dan juga aku ingin kamu mengganti' kata Ruby tiba-tiba,
Ruby sangat membenci Iza, menurutnya dia hanyalah orang Nolep yang tak punya harapan hidup,
'oh ada cewe monyet ya' ejek Iza sambil menetap layar monitor,
Ruby geram di ejek Iza dia mengambil sandalnya lalu melemparkannya ke Iza, sandal itu tepat mengenai kepalanya,
Iza menggosok kepalanya seketika,
'maksud mu apa oy!, cewe monyet! ' kata Iza marah,
'kamu yang ejek aku monyet!, ngajak berantem lu! ' kata Ruby marah,
Duke menahan mereka berdua dan menyuruhnya tenang.
akhirnya mereka bertiga duduk di tengah-tengah kamar tersebut,
'jadi Iza apa ada lagi!' tanya Duke,
'ada tapi kayaknya agak susah' jawab Iza,
'aku ingin lihat informasinya' minta Duke,
Iza menyerahkan tablet ke Duke, Duke menyalakan dan melihat isi tablet tersebut sebut, di situ tertulis seorang pejabat daerah palembang Sumatra Selatan melakukan kerja sama dengan bandar narkoba asal Amerika, Duke membaca informasi tentang kasus tersebut sampai selesai.
meskipun Iza terus berada di kamar nya dan tak pernah keluar, tapi dia bisa mempunyai banyak uang dengan melakukan jual beli informasi di internet,
mau penjahat maupun polisi selalu membeli informasi kepada nya, hingga kedua Bersaudara itu menemukannya, mereka membeli informasi dari Iza, sejak saat itu Iza sudah tidak pernah menjual informasi ke sudahlah selain mereka berdua.
Duke mengembalikan tablet ke Iza,
'sudah berapa lama ini berlangsung' tanya Duke,
'sekitar 6 bulan, saat itu informasi tentangnya masih sedikit dan mereka melakukan nya dengan rapi hingga tak di curigai KPK, hingga beberapa minggu yang lalu aku berhasil menangkap transaksi mereka lewat telfon' jawab Iza,
'baiklah makasih untuk informasinya iza terus.. ' kata iza sambil mengedipkan satu matanya,
Iza membalas nya dengan mengedipkan matanya juga, mereka lalu melihat ke arah Ruby,
'Ruby bisakah kamu keluar sebentar' kata Duke,
'memangnya ada apa kak? ' tanya Ruby,
'keluar saja nanti kakak ceritain, ini urusan antara Cowok' jawab Duke.
Ruby keluar dengan rasa curiga dan saat pintu dia tutup,
'hey Iza apa kamu sudah membelinya' bisik Duke,
'tentu saja' bisik Iza,
'apa versi yang un*****' tanya Duke,
'tentu saja bro' jawab Iza,
'cepat berikan kepadaku' minta Duke,
Iza mengambil kaset video ***** ke Duke,
'ini bro hati-hati dengan Ruby OK' kata Iza,
saat Duke mengambil kaset tersebut tiba-tiba Ruby muncul di tengah-tengah mereka,
'jadi ini toh urusan laki-laki itu' kata Ruby dengan dingin,
Duke dan Iza yang menyadari itu merinding ketakutan lalu memojokkan diri ke tembok,
'Ruby ini bukan yang seperti kamu pikirkan ini punya Iza!, benar punya Iza! ' kata Duke menunjuk Iza,
'jangan percaya dia Kakak mu lah yang memesannya! ' kata Iza menunjuk Duke,
'kalian berdua ada kata-kata terakhir!' kata Ruby dengan dingin,
sambil membunyikan jarinya dia mendekati 2 orang mesum itu, mereka semakin ketakutan, 'MAAF KAN KAMII!! ' teriak mereka berdua.
seseorang tetangga kos lewat dan mendengar suara besi yang di pukul, suara piring pecah, dan suara seperti tulang retak, tetangga itu tak mempedulikan nya lalu masuk ke rumahnya.
-Palembang 20 april 2040-
dua bersaudara tiba lalu menginap di salah satu hotel berada tidak jauh dari sungai musi,
mereka memesan kamar untuk dua orang di lantai 7.
Ruby langsung melompat ke ranjang, sementara Duke menyalakan laptopnya lalu menghubungi Iza,
'Iza bagai mana pergerakan KPK' tanya Duke,
'aku telah mengumpulkan informasi, mereka telah menyusun tim untuk menangkap gubernur tersebut, dia di pimpin oleh seseorang bernama Castro, sejauh ini aku telah memberikan informasi tentang hubungan gubernur dan bandar tersebut, saat ini mereka masih menyelidiki ' kata Iza,
'baiklah makasih Iza' kata Duke,
'hey Ruby ada yang ingin ku tanyakan ke Iza tentang misi kita? ' tanya Duke,
'iya bilang ke Nolep cebol kalo sudah mati bilang ya' ejek Ruby,
'maksudmu apa cewe monyet' kata Iza marah,
karena tidak tahan dengan pertengkaran mereka Duke mematikan laptopnya agar hal buruk tidak terjadi.
di sisi lain Esa, pria 26 tahun kelahiran jogja, sedang menyelinap ke ruangan gubernur palembang bernama Galih, dengan mengendap-endap dia memasuki ruangan kosong tersebut lalu membuka laci-laci di ruangan tersebut hingga menemukan laptop gubernur tersebut di laci mejanya, dia membongkar bagian bawah laptop tersebut lalu menanamkan sebuah cheap peretas ke laptop tersebut, kemudian dia merapikan nya kembali lalu pergi dengan segera dari ruangan tersebut.
Esa merupakan anggota KPK yang sedang menjalankan penangkapan ke kasus korupsi yang di lakukan Gubernur Palembang, beberapa hari yang lalu seorang hacker bernama "I" meretas pusat informasi KPK lalu mengirim pesan dan sebuah rekaman suara gubernur palembang dengan seorang Bandar narkoba dari Amerika, dengan segera KPK membentuk tim yang di ketuai Castro, Esa termasuk dalam tim tersebut.
sementara itu dua bersaudara sedang duduk di atas gedung pemerintah kota palembang, mereka sedang istirahat setelah memasang CCTV di seluruh ruangan gedung tersebut, juga dia menanamkan cheap peretas ke semua HP, laptop, dan komputer yang ada di sana, sambil memakan empek-empek palembang, mereka mengawasi CCTV dan mendengar semua pembicaraan di gedung tersebut.
setelah beberapa lama menunggu akhirnya muncul sebuah hasil, mereka mendengar pembicaraan 2 PNS di sebuah ponsel, mereka berkata kalo Gubernur tidak dapat mengikuti rapat pada hari Kamis karena alasan khusus,
Duke dan Ruby langsung bergerak setelah mendapatkan informasi tersebut.
hari sabtu telah tiba, di siang hari yang panas, dengan cepat mereka menuju ke kediaman gubernur, sebuah rumah besar seperti bangunan india membentang luas di pinggiran sungai musi palembang, mereka berdua menyamar sebagai tukang bersih AC, dengan memalsukan suara dari Gubernur sebagai bukti mereka memasuki rumah tersebut tanpa di curigai penjaga.
mereka langsung menuju ke kamar sangat gubernur, begitu mereka membuka pintu, sang Gubernur ternyata sedang tidur pulas di siang hari, seharusnya dia sedang di kantor untuk bekerja dia malah tidur di sini, dengan tak memakai baju dan memperlihatkan tubuh gendutnya membuat Ruby jadi jijik, Ruby menembakkan peluru bius berkali-kali ke perutnya,
'hey Ruby nanti dia over dosis gimana' kata Duke,
'biar aja' kata Ruby sambil menembaknya sekali lagi.
mereka mengikat lalu memasukkan sang Gubernur ke dalam lemari, mereka lalu meretas Handphone gubernur tersebut, lalu mencari kontak si bandar narkoba.
setelah beberapa lama mencari mereka menemukannya, mereka menyuruh Iza membuka Riwayat pembicaraan nya dengan si bandar, setelah beberapa lama menunggu mereka akhirnya menemukan hasil.
bandar dan gubernur ingin melakukan negosiasi pada jam 22:00 malam hari di sebuah hotel di dekat pusat kota, dengan cepat mereka langsung menuju ke hotel tersebut.
saat tiba di hotel mereka langsung mengambil alih ruangan CCTV lalu memasang banyak alat penyadap di sekitar gedung, di tambah perangkap di tempat-tempat khusus.
sementara itu Tim KPK mendapat informasi dari hacker bernama "I" kalo pertemuan bandar dan gubernur tersebut akan di lakukan di hotel A pukul 22:00 malam, dengan informasi tersebut mereka langsung memanggil bala bantuan dan bersiap mengepung hotel tersebut.
sementara itu Duke telah menyamar menjadi gubernur tersebut, dengan memakai baju yang tebal dan juga masker wajah gubernur dia mengikuti pertemuan tersebut.
mereka memesan seluruh Bar hotel, Duke telah duduk di kursi yang akan menjadi tempat negosiasi mereka, sementara Ruby berada di ruangan CCTV untuk mengendalikan CCTV dan jebakan yang telah mereka pasang.
pintu bar terbuka, muncul seseorang berkulit putih dan di kawal oleh 3 orang gadis dan puluhan pengawal muncul lalu duduk di kursi depan Duke.
pria berkulit putih memulai pembicaraan,
'jadi sir bagai mana dengan perjanjian nya' tanya si pria,
'perjanjiannya kalian mau tahu' kata Duke dengan nada sombong,
'perjanjiannya kalian semua di tangkap' kata Duke sedikit membesarkan suaranya,
tiba-tiba terdengar banyak suara sirine polisi di luar hotel,
pria yang mendengar nya langsung menodongkan pistol ke arah Duke begitu pula puluhan pengawal tersebut, wanita yang bersamanya langsung berlarian, semua orang di hotel berhasil di keluarkan oleh KPK.
Duke berdiri lalu membuka topeng penyamaran nya, setelah itu dia membuka baju tebalnya yang di dalamnya sudah ada bom yang banyak,
mereka yang melihat langsung ragu untuk menembak,
'shit! you trick me boy! ' kata pria tersebut,
'good night mo**erf*****' , kata Duke,
Duke melemparkan bom flashbank, membutakan pengelihatan Pria putih dan pengawalnya tersebut, dia memakai kesempatan ini untuk melarikan diri,
dia berlari menuju tangga darurat.
pria putih dan pengawal yang telah kembali pengelihatannya langsung mengejar Duke,
sebagian dari mereka menaiki lift dan sebagian lagi mengikuti Duke lewat tangga.
pengawal yang lewat lift di kejutkan karena lift yang mereka tumpangi berhenti tiba-tiba,
lalu muncul asap putih dari lubang AC lift, mereka yang menghirup asap tersebut langsung pingsan seketika.
sedangkan masih ada belasan yang mengejar Duke bersama dengan Pria putih, Duke memasuki lantai 5, dia berlari ke koridor hotel, lalu memasuki salah satu ruangan,
pengawal dan pria putih tak sempat melihat Duke memasuki kamar yang mana, mereka mengecek satu per satu kamar tersebut, tapi tiap mereka membuka pintu mana pintu tersebut akan meledak mengenai mereka.
jumlah pengawal pria putih semakin sedikit, dia terpaksa mengeluarkan senjatanya, dia memanggil pengawalnya yang membawa koper yang sangat besar, saat di buka di dalamnya sudah terdapat Minigun, pria putih mengisi peluru Minigun tersebut lalu menembak membabi buta ke satu persatu pintu kamar di lantai tersebut.
semua pintu yang dia tembak meledak dan sisa satu pintu yang tidak meledak, sisa pasukan pria putih yang berjumlah 9 orang memasuki ruangan tersebut, saat memasuki nya dia tak melihat Duke di dalam kamar tersebut, dia hanya melihat jendela terbuka dengan tali terikat ke lantai 3, tanpa pikir panjang mereka langsung turun lewat tali tersebut.
hingga tinggal pria putih yang belum turun, saat hendak turun, tiba-tiba Duke muncul dari belakang,
'hahaha sekarang tinggal kamu dan aku' kata Duke tertawa,
pria putih yang mendengarnya langsung mengarahkan Minigun nya ke Duke,
'eat this kids! ' kata pria putih,
pria putih menembakkan Minigun ke Duke, tapi Duke lebih cepat dari bidikan orang tersebut, dengan cepat dia melompat ke samping lalu ke depan, dia meraih mulut senjata bagian bawah lalu mengangkat nya ke atas, membuat pria itu menembak langit-langit, dengan kuat Duke memukul leher pria itu dengan tongkat besinya, pria putih tersebut langsung KO dan pingsan di tempat.
Duke turun lewat tali ke lantai dua, bersama pria putih, pengawal yang tertipu itu telah di kalahkan oleh Ruby yang ada di sana, mereka menembakkan grab hook ke salah satu mobil KPK yang sudah mengepung hotel, lalu mereka mengikat pria putih tersebut dan mengaktifkan nya membuat pria putih itu melesat ke arah mobil KPK tersebut, tim Castro yang melihat pria tersebut langsung mengamankannya.
saat ingin pergi tiba-tiba dua bersaudara tersebut bertemu dengan Esa di Koridor hotel, Esa menodongkan pistol ke arah mereka berdua,
'jangan bergerak! ' teriak Esa,
dua bersaudara itu cuman menatap Esa lalu berjalan seperti biasa ke arah Esa,
'berhenti di situ atau aku akan menembak!' kata Esa ketakutan,
dua bersaudara itu semakin dekat dengan Esa, bulu kuduk Esa berdiri dia sangat takut,
dua bersaudara itu tepat berada di depan Esa, tapi mereka tak mempedulikan Esa, mereka cuman melewati nya seperti tak ada apa-apa,
Esa yang di lewati menurunkan senjatanya,
'kamu sepertinya mempunyai jiwa seorang pahlawan di dalam diri mu' kata Duke ke Esa,
Esa yang mendengarnya menyimpan pistolnya lalu pergi meninggalkan mereka berdua, lalu Duke dan Ruby pergi dari hotel tersebut, menuju hotel yang mereka tinggali.
sementara itu Esa melapor ke Castro kalo dia tak melihat siapapun selain pengawal pria putih, dengan merasa kecewa bos nya mengeluh ke Esa,
'kalo saja kita bisa dapat buronan tersebut' kata Castro,
'kalo kita mendapat mereka kenapa? ' tanya Esa,
'pasti kita bakal naik pangkat, terus dapat banyak penghargaan dan lain-lain, mereka berdua salah satu buronan paling Topeng negara loh' jawab Castro,
Esa yang mendengarnya merasa geram, dia meninggalkan ruangan bosnya lalu melihat sunset yang indah di jembatan Ampera sambil merenung,
'yang mana pahlawan yang mana penjahat, aku masih bingung' kata Esa dalam hati.
-Banten 15 april 2040-
'selamat datang Citra, aku sudah menunggumu' kata Tika,
Citra masih bingung apa mereka benar-benar salah orang,
'kemarilah ikut aku' kata Tika,
Citra mengikuti Tika, mereka menuju ke lantai 3 rumah ini lalu memasuki sebuah ruangan.
wajah kaget Citra begitu terpancar setelah melihat isi ruangan tersebut, ruangan itu berisikan, ratusan foto Duke dan Ruby, foro-foto tersebut tertempel ke seluruh ruangan hingga langit-langit juga di penuhi foto mereka.
'bagai mana menurutmu ' tanya Tika,
'menjijikkan' jawab Citra,
'eh? kenapa! ' tanya Tika,
'kenapa kau bilang, kamu ini gila apa, ini namanya penguntit! , kamu dapat gambar ini dari mana coba!' tanya Citra marah
'eh aku memotretnya, kadang di potretin sama orang lain' jawab Tika,
'baiklah yang lebih penting adalah Selamat datang ke DUKE N RUBY FAN COMUNITY! ' kata Tika percaya diri.