Sebuah kebenaran yang cukup untuk menggucang hati Emily dan juga Orlando. Mereka berdua tak menyangka jika Axel memiliki alasan tersendiri untuk melakukan perbuatan kejinya. Tak ada yang bisa dirubah, tak ada juga yang bisa diperbaiki.
Siang terik di hari berikutnya, semua orang sudah berdiri di sebuah pemakaman. Mereka baru saja mengadakan upacara penghormatan terakhir untuk kakak laki-laki Orlando itu.
Tak ada yang menyangka jika hidup Axel akan berakhir begitu saja. Namun, pria itu seolah telah sangat ikhlas kembali pada Sang Pencipta. Justru orang-orang yang ditinggal merasa terluka dan juga kehilangan.
"Apakah Om dan juga Tante tak datang ke sini?" tanya Evelyn pada Emily yang kebetulan berdiri tak jauh dari Orlando.
"Mereka baru saja pergi. Sepertinya aku harus menemani Orlando sebentar." Emily langsung memandang sahabatnya yang tampak begitu terluka setelah kehilangan kakak laki-lakinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください