webnovel

Mr Pervert (2)

Jangan lupa vote dan komen ya.

Segala nasihat Lee Hana sepertinya hanya akan masuk kuping kiri dan keluar kuping kanan bagi Lee Hyukjae, entahlah apa salah wanita tua itu sampai bisa punya anak sebandel ini. Hanya lewat tiga hari setelah sang ibu mengomel panjang lebar karena sering masuk tempat laknat, lalu Hyukjae terpaksa pulang ke rumah mansion sejak kemarin dan di malam yang indah ini dia sudah berada di club malam elit langganan nya, bersenang senang dengan wanita cantik yang duduk di sebelah kanan dan kirinya, lalu sibuk memuaskan tuan yang telah menyewa jasa seks nya.

"Shit remas yang keras"

"Ahk tuan, jangan di gigit"

"Gerakkan lagi brengsek.... ahkk ssh~ baguss lebih keras"

Wanita jalang yang duduk di atas Hyukjae mendesah, payudara jalang itu sejak tadi menjadi sasaran tuan -nya, bahkan wanita satunya sudah sibuk memanjakan penis Hyukjae dengan tangan nakalnya.

Siwon duduk di sofa juga yang berada di depan Hyukjae dan melihati nanar kegiatan itu seakan tak menggubris kesibukan teman nya, dia memilih menikmati minuman merah pekat itu, lalu memijit dahi nya.

"Besok kita harus meeting dengan Summer group, lebih baik kita sekarang pulang lalu istirahat"

"Cih, aku baru sampai sini sudah kau suruh pulang. Ini juga masih jam sebelas malam, Aku belum puas tahu. Kau pulang sana jika kau ngantuk"

"Aigoo Hyuk jangan kacaukan rencana kerjasama TRIANGLE GOLD mall yang sudah lama kita kerjakan.....jika kau bangun kesiangan besok tuan Park Jungsoo itu akan membatalkan kerjasama nya"

"Aish aku tahu Choi, sana pergilah carilah wanita cantik seperti Kyuhyun yang duluan naik, jangan mengomel di sini lalu mengganggu kesenangan ku lagi"

Pria tinggi tampan dengan dimple pipi itu geleng geleng, berdiri dari sofa lalu menjauh dan memilih duduk di depan meja bertender, mengobrol dengan Kang Daniel yang tengah melayani minuman nya.

"Kenapa Hyung, wajahmu tumben kusut?" Siwon menggeleng jengah, melirik sofa merah di ujung ruangan club malam yang di tempati oleh Hyukjae dan dua jalang tadi, sepertinya teman nya itu benar benar tengah asik terbuai dengan nafsu.

"Cecunguk itu, hah~ hormon nafsunya makin parah saja, baru kemarin dia minta di kirim jalang ke rumahnya, sekarang dia sudah minta servis seks dari jalang lagi, padahal dia sedang kencan dengan Wendy Kim?"

"Maksudmu Wendy yang artis dan model pakaian dalam itu?"

"Hm~ aku pikir dia bisa berubah dan sungguh sungguh menjalin cinta, hah ternyata sama saja tabiatnya masih saja bobrok"

"Tuan Lee pantas saja begitu hyung, dia punya uang banyak wanita mana yang bisa menolak dia kencani"

"Haish~ aku ingin menyuruhnya pulang sekarang!"

"Haha~ sabar saja hyung, jika sudah puas dia pasti pulang. Minum saja di sini dan ngobrol dengan ku jika kau bosan dengan jalang di sini"

Kang Daniel hanya terkekeh membersihkan gelas gelas sloki dengan serbet bersih lalu menyapa ramah pelanggan yang baru duduk di kursi bar.

"Huft~ sial jika sampai meeting besok dia datang telat aku yang repot"

Dari kejauhan Siwon menghela nafasnya, melihat Hyukjae menarik dua wanita seksi dengan gaun yang sudah berantakan ke lift lalu dengan brutal mencium salah satunya ketika pintu lift mulai tertutup, dia yakin saat ini si Lee itu sudah tak tahan lagi dan tengah menuju room kamar di lantai tiga yang telah siapkan oleh tuan Han si pemilik club malam ini.

Hyukjae menarik dua wanita yang masuk dalam room luas itu kasar, dia menghempaskan salah satunya, meminta jalang itu melepasi sendiri gaun nya, dan wanita satunya kini juga sudah berubah telanjang setelah dengan brutal Hyukjae melucuti gaun nya.

Dengan wajah merah dan nafsu di ubun ubun dia melepas juga celana jeans hitam nya membebaskan penisnya yang sudah tegak bangun tak sabar di manjakan.

"Ahkkk uhhh tuan enak....ssh ahk penismu besar ahk enak....sshh"

Jalang dengan rambut pirang itu menungging di atas ranjang, dan memegangi ujung besi ranjang, dia mendesah keras karena merasakan penuh dan panas intimnya yang dimasuki Hyukjae kasar dari belakang. Dengan makin kasar Hyukjae mulai mendorong, dan beberapa kali bunyi persetubuhan itu terdengar di kamar ini.

"Ahk tuan lalu kapan giliran ku?"

Jalang satunya protes mengigit bibir menahan nafsu, dia juga ingin merasakan kejantanan tamu istimewanya yang tampan itu, sudah sejak lama Hyukjae memang jadi impian banyak wanita jalang di club malam ini.

"Diamlah, ahkk kau tunggu saja shit aku mau sampai..."

Hyukjae menyahut putus putus dengan banyak keringat menitik di dahi dan jakun nya, dia mendorong penisnya dengan makin brutal, tinggal beberapa dorongan lagi mungkin dia akan orgasme. Hyukjae beralih mencecap bibir jalang satunya yang bekerja menjilati juga jakun dan leher putihnya, memeluk punggung lebar Hyukjae dari belakang dengan penuh nafsu.

"Jangan lepas bajuku brengsek"

Wanita jalang dengan rambut hitam sebahu itu mengangguk takut, dia hanya meremasi kemeja Hyukjae lalu mengusap dada bidang itu dari belakang, dengan bibir mereka masih saling melumat ganas dan penis pria itu keluar masuk di wanita lain nya. Bau aroma percintaan menguar bahkan suara desahan dua wanita itu makin keras menerima kenikmatan itu.

"Ahkk aku mau ke...luar....uh tuan ahkk enak....ssh punyamu hebat"

"Shit~ ahkk palli buka lebar pahamu"

Hyukjae meremas pantat sengkal itu, dengan kasar dia menjambak rambut pirang jalang itu dan meremasi payudara nya, lalu juga melepasi kancing kancing kemeja yang di pakai nya.

Selama bersetubuh dengan jalang manapun atau wanita manapun pantang sekali Hyukjae melepas bajunya dan telanjang sepenuhnya, dia hanya membuka resleting celana nya dan membebaskan ereksinya, dia tak pernah sudi membiarkan wanita manapun melihati tubuh kekarnya. Setiap memakai jalang juga dia hanya mau memakainya sekali, jangan harap Hyukjae mau memakai lagi bekasnya.

Dua jalang yang sudah pasrah itu seakan tak menghiraukan hal itu, mereka hanya mendambakan penis gagah, besar dan tegak itu bisa memuaskan nafsunya. Bukan hanya mengharap bayaran besar saja tapi mereka juga menginginkan kepuasan dari pelanggan tampan nya ini.

"Ahkkk shit.....nghh"

Hyukjae menarik penisnya buru buru saat merasa akan sampai, dia belum gila membiarkan benihnya tertanam di rahim jalang itu, dengan bernafsu wanita yang tadi dia masuki berbalik lalu mengulum benda penis panjang itu dan menyedot keras cairan itu hingga banyak sperma Hyukjae tadi belepotan di mulutnya, dan dia menelan nya dengan nikmat.

"Tuan cepat, ughh ayo masukkan ke milikku"

"Tunggu....hosh hosh, shit cepat kau berbaring sini"

Hyukjae beralih pada jalang satu nya, dengan cepat dia memasukkan lagi penisnya, mendorong keras dan menggeram karena kejantanan nya masuk lagi dengan nikmat, jalang itu sudah berbaring pasrah di bawahnya dengan paha terbuka lebar mendesah keras menjambak rambut Hyukjae yang dengan rakus menyusu juga di payudaranya.

Jangan merasa aneh dengan situasi seperti ini, bersetubuh dengan dua wanita sekaligus bukan hal yang sulit dan aneh untuk Hyukjae, di samping karena dia punya uang banyak untuk membayar mahal jalang, dia juga bisa lebih puas dengan melakukan seks gila seperti tadi.

"Aghh brengsek aku mau sampai, ahk lepaskan...."

Hyukjae beringsut bangun lalu melepas penisnya, dia meremas miliknya sebentar dan melenguh panjang, spermanya menyembur keras dan meleleh banyak hingga berjatuhan di sprei, kemudian dua wanita tadi langsung berebutan ikut meremas penisnya dan menghabiskan cairan itu.

*

*

Skip...

*

*

Hyukjae Baru saja keluar dari kamar room club malam yang semalaman dia tempati dengan dua jalang semalam, dia turun lewat lift untuk menuju lantai bawah, tubuh tinggi nya sesekali terhuyung, dasinya masih berantakan karena dia memang tak ahli sama sekali memasang benda itu, beberapa kali Hyukjae berdecak setelah membetulkan dasinya dan berkaca di pintu lift, kepalanya masih pusing karena pengaruh alkohol semalam memang luar biasa.

"Argh shit aku hampir kesiangan ke kantor"

Hyukjae melirik arloji rolex nya, beberapa kali sekertaris pribadinya itu menelpon lalu juga memberi tahu jika Park Jungsoo sudah dalam perjalanan, dan Siwon sudah menunggunya di kantor sejak tadi, dengan patuh Seo Daeyon yang merupakan pengawal setia Hyukjae yang sejak semalaman menunggui nya di sini, menyiapkan pakaian ganti dan keperluan tetek bengek lain nya untuk majikan nya

Pagi ini setelah penampilan nya di rasa telah rapi dia harus bergegas ke kantornya untuk meeting dengan Summer group dan melakukan banyak rutinitas pekerjaan lain yang melelahkan.

"Tuan Lee....semoga hari ini semua bisnis anda berjalan lancar, terima kasih sudah datang ke tempat kami"

"Nde sama sama ahjussi, lain kali sediakan barang yang masih segar untukku, yang kemarin sedikit busuk. Aku mau yang baru lain kali, hehe~"

"Siap tuan Lee, jika ada barang bagus pasti langsung saya kabari, stok baru dan segar akan datang minggu depan"

"Oke....gumawo ahjussi"

Hyukjae menyeringai senang saat mengambil lagi black card nya dari Kang Daniel, dia menepuk bahu pegawai Tuan Han Kangjun itu lalu berjalan dengan santai di lantai bawah club itu.

Hyukjae bergegas menuju pintu keluar dengan langkah lebar, pengawalnya pasti sudah menunggu di parkiran luar.

"Argh aku harus buru buru ke kantor, hyung apa mobilku sudah siap?"

"------"

"Baguslah, tunggu ak~ kyaa..!!!"

Bruk..

Prang....

"Hyaaa.....jasku kotor!!"

Hyukjae berteriak shok, mendelik lalu membersihkan jas abu abunya dari cairan jus dengan wajah merah padam, dan beralih menatap sangar pada si pelaku yang ketakutan dan wajahnya pucat pasi, karena menumpahkan minuman jus di jas Hyukjae hingga gelas kaca tadi juga ikut pecah.

"Yakkk.....!!!!!"

"Jwesonghamnida tuan.....saya tak sengaja, maafkan saya"

Sebenarnya yang menabrak itu Hyukjae, dia bahkan berjalan dengan kepala masih pusing sempoyongan namun buru buru.

"Brengsek!! Kau punya mata tidak hah? Shit.... gadis bodoh!"

Hyukjae tentu saja tetap marah marah luar biasa, dia sudah tampil wangi dan serapi ini namun pakaian nya malah kotor lagi dengan bau aroma jus buah. Jika tetap berangkat dengan pakaian kotor begini mau di taruh di mana mukanya di ruangan meeting nanti.

"Saya akan ganti rugi, sekali lagi maafkan saya tuan"

"Ganti rugi kepalamu!! Ahk sial, aku sudah telat ke kantor!? Bodoh sekali kau hah?!"

Hyukjae memicingkan mata mononya, melihat si pelaku yang ternyata seorang gadis muda dengan seragam hitam club malam ini tak lupa dengan celemek putihnya. Dengan wajah merah Hyukjae geleng geleng melihat dengan teliti wajah di pelaku dari atas kebawah lalu berdecak menghina.

"Agh brengsek pelayan udik kampungan miskin"

Hyukjae membatin remeh, lihat saja betapa jeleknya penampilan pelayan itu, meski dia cukup cantik namun sekali lihat saja sudah pasti dia yeoja miskin, meski memakai seragam club ini gadis itu tak memakai riasan apapun, dan sepatu nya juga sudah jelek dan usang.

"Pelayan di sini kenapa bisa setolol kau hah?! Ganti jasku sekarang argh brengsek ini jas mahal!!"

"Ngh maafkan saya....hiks~ saya tahu kalau jas nya mahal"

"Jangan nangis sialan! Ahk sial setengah jam lagi meeting nya"

"Yang menabrak tadi kan anda tuan, jalan buru buru begitu"

"Apa katamu?!"

Gadis muda itu masih menunduk ketakutan dengan suara lirih memberi pembelaan karena sejak tadi Hyukjae terus mengomelinya, dia mengigit bibirnya menangis, lalu tiba tiba pemilik club malam itu dengan dua ajudan nya mendekati Hyukjae yang masih marah marah.

"Tuan Lee apa yang terjadi di sini? Anda baik baik saja kan?"

"Pelayan mu ini ahjussi?! Hah~ Lihat jas ku jadi kotor begini karena kebodohan nya ahjussi!"

"Aigoo maafkan kecerobohan pegawai saya, sekali lagi saya minta maaf"

"Ahk sial~ bajuku lalu bagaimana hah?"

"Begini saja biar saya ganti jas anda dengan yang baru dan yang kotor akan saya cuci bersih"

"Buang saja jas ini, argh sial sekali nasibku"

Kang Daniel menghampiri Hyukjae membawakan jas hitam yang bersih dalam pembungkus plastik, dan membungkuk meminta maaf tiga kali dengan wajah takut.

"Awas saja jika lain kali aku kecewa lagi di sini, bisnismu ini aku jamin aku tutup ahjussi!"

"Maafkan kami sekali lagi"

"Maafkan kecerobohan nya, dia pegawai baru di sini tuan Lee, mungkin dia masih tak mengenali siapa anda" Kang Daniel yang kasihan berusaha ikut minta maaf.

"Lain kali cari pelayan yang sedikit pintar, shit~ waktuku jadi habis karena marah marah di sini"

Hyukjae berbalik pergi setelah memakai jas bersih tadi lalu melempar yang kotor itu ke wajah gadis pelayan miskin tadi dan berjalan ke pintu dengan masih mengomel, dia memang kaya raya wajar saja jika di club malam ini perlakuan untuknya sangat istimewa.

"Siapa namamu nona?"

Ajudan tuan Han itu berbisik pada majikan nya setelah dengan wajah takut waitres muda itu membungkuk takut lagi.

"Sa....ya ngh nama saya Park Nara"

"Niel....apa kau yang merekrut dia kerja di sini?"

"Maaf bos, Sunhee yang merekomendasikan dia kemarin tapi hanya sementara saja kok karena dia masih percobaan kerja di sini"

"Hah dasar, kenapa Sunhee bisa membawa orang bodoh begini?"

"Maaf bos, saya akan beri peringatan pada nya dan mengajari nya agar jadi pintar"

"Tidak usah....dengar yang nona pelayan~"

Dengan marah pria tua itu menarik lengan pelayan muda tadi kasar.

"Karena kau pegawai baru di sini mulai detik ini kau di pecat! Bereskan barangmu sekarang juga!!"

"Nde??"

Gadis bernama Park Nara itu meremas rok seragam pelayannya dengan wajah menangis, baru sejak kemarin dia bisa bekerja di sini dan lega karena tak jadi tukang pengantar koran lagi, berharap bisa membayar tunggakan uang sewa kamar sederhana nya, lalu kenapa baru sehari kerja nasibnya sial sekali.

Dia dipecat, padahal Dia butuh uang banyak untuk hidup, membayar kamar sewa, dan biaya berobat adiknya, jika dia pengangguran lagi kerja serabutan bagaimana nasib Park Minhwa, adiknya yang sakit sakitan itu.

"Maafkan saya tuan ngh maksud saya bos Han, tolong jangan pecat saya hiks~ saya sangat butuh pekerjaan ini"

"Kau tahu hah kesalahanmu itu sangat besar? Kau sudah membuat tuan Lee pelanggan istimewa kami mengamuk tadi, jika dia murka habislah bisnisku ini"

"Bos Han, saya mohon, hiks anda boleh memotong gaji saya atau saya bersedia di hukum, bekerja kasar di dapur juga boleh"

Nara berlutut dengan wajah terisak, dia sudah susah payah berhasil kerja di club malam elit ini dengan kebaikan Sunhee teman sejak SMP nya, lalu jika jadi pengangguran lagi.

Ajudan Tuan Han berbisik lagi setelah sejak tadi menatapi wajah dan tubuh ramping pelayan muda itu dengan teliti dari atas ke bawah.

"Apa kau yakin hah?"

"Nde bos, mata saya cukup jeli jika soal yeoja hehe dia pasti seksi dan cantik....kita tinggal memberinya pakaian bagus dan mendandani secantik mungkin"

Tuan Han manggut manggut beralih menatap pelayan muda itu lagi dengan tatapan meneliti, dari atas hingga bawah lalu tersenyum miring.

"Apa namamu tadi Park Nara?"

"Nde bos Han....benar"

"Baiklah ayo berdirilah nona, aku takkan memecatmu, tapi dengan satu syarat"

Nara mendesah lega dan berdiri, dia hampir saja bersorak dengan senang, dan membungkuk berkali kali dengan rasa terima kasih.

"Mulai sekarang posisimu di sini bukan menjadi pelayan lagi di club malam ini, aku akan memberimu pekerjaan baru, bagaimana hm? Apa kau mau dengan syarat itu?"

"Hah? Apa maksud anda? Lalu apa pekerjaan baru saya di sini?"

"Gajimu akan aku naikkan banyak sekali, biasanya pelayan hanya mendapat upah harian 40 ribu won sekarang sehari aku akan memberimu upah 200 ribu won, kau mau?"

"Mwo??"

Nara terkejut, bahkan dia sungguh tak menyangka akan di naikkan sebanyak itu gajinya, membayangkan dapat upah dua ratus ribu won sehari, dia nyaris saja pingsan saking kagetnya.

"Bagaimana? Jika kau tak mau bereskan barang mu lalu angkat kaki dari sini"

"Anni....saya mau....ngh tapi apa pekerjaan saya nantinya?"

Han Kangjun tersenyum lalu memanggil Kang Daniel yang berdiri di belakang nya.

"Kau siapkan dan dandani dia secantik mungkin, aku rasa dia bisa menjadi salah satu jalang di sini"

"Aigoo tapi bos, dia teman Sunhee. Saya takut dia akan marah pada anda jika dia di jadikan pelacur"

"Haish lakukan saja, soal Sunhee biar aku urus, cepat lakukan perintahku"

"Baiklah bos"

Kang Daniel terpaksa mengangguk patuh lalu memerintah Nara ikut dengan nya menuju tangga club malam untuk ke koridor belakang.

"Siapa tahu dia bisa jadi primadona di sini bos, saya yakin dia cantik"

"Hm nde....lumayan juga hahaha~ dia bisa jadi tambang emasku, kau benar jika dia sebenarnya cantik"

"Mulai malam ini kau menjadi pegawai tetap club malan ini, ini seragam mu"

Sebuah gaun merah menyala dengan potongan seksi dan sepatu high hels warna hitam di sodorkan pada Nara.

"Seragam apa ini?"

"Seragam wanita di club malam ini, apa kau buta nona? Cepat kau pakai"

"A...apa? Maksud sunbae-nim...ahk tapi saya tak mau~"

"Cepat kau pakai, jangan banyak alasan. karena kau pegawai baru tugasmu hanya menemani tamu minum minum dan belajarlah melayani mereka dengan baik, siang ini club ini akan buka lagi, ayo....cepat pakai gaun mu"

"Menemani tamu minum~ jadi saya?"

Nara membuka mulut dengan shok, dia menggeleng panik ketika salah satu ajudan bosnya yang tadi menyodorkan gaun padanya, menarik kasar lengan Nara pada dua wanita tak jauh disana.

"Dandani dia secantik mungkin dan Pakai kan gaun ini, cepat satu jam lagi akan banyak pelanggan kita datang"

"Baik tuan Seok"

次の章へ