"Loh, ini kan bukan ke arah rumahnya. Mau kemana sih sebenarnya Aneska itu?" pikir Raka.
Raka pun terus mengikutinya dari belakang. Ternyata Aneska berhenti di salah satu Cafe yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya. Tanpa rasa malu Aneska memarkirkan sepedanya di depan Cafe tersebut. Padahal yang datang ke Cafe itu kebanyakan orang-orang yang membawa kendaraan mobil atau minimal sepeda motor. Tetapi Aneska tidak mempedulikannya.
"Kebiasaan Aneska dari dulu pasti sellau pergi ke Cafe. Pasti dia selalu minum kopi kalo lagi ada masalah. Kayanya masalah Aneska ga berhenti-henti. Gua pengen banget bantu dia tapi dia nya aja udah ga mau lagi dekat-dekat sama gua," ucap Raka di dalam hatinya.
Raka hanya berani memantau Aneska dari luar Cafe. Dia tidak berani masuk ke dalam. Karena jika Raka masuk ke dalam, sudah pasti Aneska akan sangat marah dengannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください